Slogan 'Piye Kabare? Enak Zamanku Toh' beredar luas menjelang Pemilu 2014. Golkar membantah menyebarkan slogan itu.

Sosok Jokowi yang dekat dengan rakyat sepertinya memikat Lilis yang kesehariannya berkutat dengan kehidupan jalanan Ibu Kota.

‎Kampanye partai Golkar di Cilodong, Depok, Bogor, meriah. Tua muda dan remaja memenuhi lapangan Irekap.

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical berkampanye di Cilodong, Depok, Jabar. ‎Di depan lebih dari dua ribu massa partai Golkar, Ical mengungkit sejarah masa lalu Golkar di era Soeharto.

Partai berlambang bintang mercy itu tak mau kalah, Demokrat mengandalkan tokoh ikonik mereka, yakni Susilo Bambang Yudhoyono.

Beberapa elemen masyarakat dan KPAI terjun ke Bundaran HI untuk menyampaikan kepeduliannya terhadap korban penyiksaan Iqbal Saputra (3,5). Pemerhati anak Seto Mulyadi berencana menciptakan Komisi Perlindungan Anak hingga tingkat RT dan RW.

"Kalau presidennya Jokowi cocoknya sama Prabowo. Tapi kan dua-duanya sama-sama jadi capres dari parpol masing-masing. Ya ini kan omongan orang bodoh kayak saya aja," kata pria yang lebih karib disapa Gito itu.

Bagi Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi, sebagai seorang pengusaha dan orang kaya dirinya belum pernah melihat bahkan memegang pecahan SGD 10.000.

Uang spesial dolar Singapura (SGD) pecahan 10.000 sudah beredar di dalam negeri sejak zaman Presiden Soeharto. Uang ini dimiliki oleh para pejabat ketika itu.

"Kalau zaman Soeharto itu, kalau kita masih mending. Sekarang itu kalau duit Rp 50 ribu nggak ada artinya sama sekali," kata Pak Gito.