Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menyampaikan hasil pemeriksaan beras di Bekasi ke Bareskrim Polri. Hasilnya, ternyata ada bahan kimia di beras itu. 

Ketua Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Nellys Soekidi mengatakan penurunan omset ini karena secara psikokog kepercayaan konsumen berubah.

Badan Urusan Logistik (Bulog) menegaskan pasokan beras di gudang-gudang yang tersebar di daerah Indonesia aman dari adanya dugaan beras campur plastik. Meski demikian, Bulog menaruh perhatian kepada dugaan peredaran beras campur plastik.

Walikota Bekasi Rahmat Effendi mengaku bergerak cepat ketika menerima laporan dari warganya dengan mengirim sampel oplosan beras plastik ke BPOM. Namun menurutnya BPOM sempat menolak.

Mendag Rachmat Gobel sudah mengambil tindakan cepat dalam urusan beras yang diduga dicampur plastik di Bantargebang, Bekasi. Gobel sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel memberi apresiasi bagi Dewi tukang bubur di Bantargebang, Bekasi yang mengungkapkan perihal dugaan beras campur plastik. Gobel memuji Dewi sebagai konsumen cerdas. 

Di salah satu toko. petugas memang tidak menemukan adanya beras plastik, namun justru mendapati puluhan karung beras Bulog yang siap dijual ke masyarakat. Padahal beras itu seharusnya tidak dijual karena diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu.

Kasus beras plastik tak hanya menimbulkan kekhawatiran soal dampak kesehatan, juga bisa berimbas pada program mendiversifikasi pangan.

Temuan dugaan beras campur plastik di Bekasi, Jawa Barat ‎disikapi oleh berbagai kalangan. Pengamat Pertanian dari Universitas Negeri Lampung (UNILA) Bustanul Arifin menyatakan kasus ini menjadi hambatan.

Ahok akhirnya meresmikan kantin Lenggang Jakarta di Monas. Ahok berani menjamin tidak ada jajanan yang menggunakan zat pengawet ataupun zat kimia di kantin tersebut.