Wanita paruh baya itu berjalan sendiri tertatih-tatih menuju salah satu ruangan Komnas HAM. Murdi (56) datang untuk meminta bantuan keadilan untuk putra tercintanya, Chandra Prasetyo (25).

Komnas HAM berencana untuk memanggil Rektor YAI karena memenjarakan 2 mahasiswa YAI ke polisi. Komnas HAM akan mendorong penyelesaian kasus penahanan 2 mahasiswa YAI ke prinsip edukatif.

Komnas HAM prihatin atas kasus kekerasan hingga menyebabkan 2 mahasiswa Universitas YAI, Beta Alexander dan Chandra Prasetyo, dibui. Kasus tersebut dinilai sebagai kelalaian pengelola kampus yang terletak di Jl Salemba, Jakarta Pusat, ini.

2 Mahasiswa Universitas YAI, Beta Alexander dan Chandra Prasetyo, hampir sebulan ditahan polisi. Kuasa hukum mahasiswa itu akan menggugat Kapolres Jakarta Pusat dan Kapolri jika keduanya tak dibebaskan. 

2 Mahasiswa Universitas YAI, Salemba, hampir sebulan mendekam di sel Polres Jakpus. Dia ditahan karena kampus menuduh keduanya melakukan perbuatan tidak menyenangkan dan pengrusakan barang.

Sejumlah mahasiswa kampus beserta orangtua dari Beta Alexander (21) dan Chandra Prasetyo (25) pagi ini akan mendatangi Komnas HAM. Mereka akan mengadu mengenai perlakuan YAI terhadap mahasiswanya, Beta, Chandra, Ilham dan Reni.

2 Mahasiswa Universitas YAI, Salemba harus mendekam di penjara karena dilaporkan oleh kampusnya sendiri. Pengamat hukum pidana, Dr Mudzakkir, menilai tindakan tersebut justru akan membuat citra kampus buruk di mata publik.

Keluarga Beta dan Chandra hingga saat ini tidak habis pikir atas sikap kampus Universitas YAI, Salemba. Keduanya menanyakan kebijakan skorsing yang dikenakan kepada ketiga temannya.

Langkah Universitas YAI, Salemba, memenjarakan Beta Alexander (21) dan Chandra membuat shock keluarga. Apalagi Beta merupakan mahasiswa berprestasi dengan IP selalu di atas 3,0.

Pihak Universitas YAI, Salemba, menyerahkan sepenuhnya proses hukum kedua anak didiknya ke pihak kepolisian. Keduanya meringkuk di tahanan karena mempertanyakan kebijakan kampus.