Dua tahun lagi, Pemilihan Gubernur DKI Jakarta kembali digelar. Ahok dan Djarot angkat bicara tentang hajatan politik warga Ibukota itu, terangkum dalam 4 kisah ini:

Pilgub DKI akan berlangsung 2017 mendatang. Apakah Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat mau maju dalam hajatan politik warga Jakarta tersebut?

Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta penetapan DPT menyongsong Pilgub 2017 bermasalah. Karena itu, Dukcapil harus mengantisipasinya, jangan sampai ada nama-nama ganda.

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) banyak didukung masyarakat terkait ketegasannya mengatasi persoalan di Jakarta, tapi mendapat perlawanan keras dari partai-partai di DPRD. Tanpa menggandeng partai, Ahok bisa saja bertarung lagi dalam Pilgub 2017.

Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menentang keras 'anggaran siluman' sebesar Rp 12,1 triliun dalam APBD 2015. Dia menegaskan tidak akan berkompromi dengan apa yang diajukan DPRD.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebutkan pengusulan Djarot Syaiful Hidayat sebagai cawagub punya tujuan tersendiri. Targetnya adalah memenangkan PDIP pada Pilpres 2019. Apakah dengan memilih Djarot artinya PDIP juga akan kembali mendukung Ahok dalam Pilgub 2017?

Massa FPI dkk terus berdemo menolak Ahok sebagai Gubernur DKI hingga 2017. Mereka terus berorasi, termasuk dengan mengucapkan kata-kata kasar bernada provokatif.

Ketidakpuasan Basuki Tjahaja Purnama terhadap kesewenang-wenangan pejabat pemerintah membuat pria yang akrab disapa Ahok itu memilih terjun ke dunia politik. Ia bertekad untuk menjadi pejabat yang jujur dan bebas KKN.

Plt Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah diangkat oleh DPRD Jakarta sebagai DKI-1. Namun ternyata Ahok belum berstatus Gubernur definitif. Ahok masih harus menunggu keputusan dari Presiden Jokowi.

Imam Besar Masjid Istiqlal Ali Musthafa Ya'qub meminta FPI mematuhi koridor hukum positif. Bila mereka menolak Basuki T Purnama atau Ahok menjadi gubernur, silakan berjuang pada Pilgub DKI 2017 mendatang.