Di dalam pengembangan kasus bayi Polres Jakarta Barat telah selesai memeriksa oknum dukcapil Jakarta Pusat terkait pemalsuan dokumen penjualan bayi. Para oknum dukcapil diperiksa selama 8 jam oleh penyidik Polres Jakbar.

Kiprah HF (24) menjadi germo prostitusi online berakhir di balik jeruji besi Mapolda Jabar. Sepanjang dua bulan menekuni praktik mesum yang menawarkan wanita di bawah umur melalui blognya, ia mengaku sudah bertransaksi lima kali dengan konsumen.

Tawaran HF (24) dua bulan ini menjalankan blog prostitusi online miliknya. Oknum mahasiswa IPB ini khusus 'menjual' wanita belia berstatus pelajar tingkat SMA dan SMK. Konsumennya memiliki latar belakang beragam.

Puluhan awak media berunjukrasa di Mapolres Mojokerto Kota. Mereka menuntut agar anggota polisi yang memukul wartawan saat peliputan pemblokiran Bypass Mojokerto kemarin diadili.

Oknum mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), HF (24), mengaku sejak pertengahan Desember 2012 lalu praktik bisnis prostitusi online via blog internet. Ia menawarkan gadis di bawah umur yang masih berstatus pelajar.

HF (24), germo prostitusi online memanfaatkan blog internet, hanya bisa tertunduk saat diberondong pertanyaan wartawan. Oknum mahasiswa IPB itu mengaku belum lama berbisnis prostitusi online anak di bawah umur.

Polres Jakarta Barat terus melakukan penyidikan dan pengembangan kasus penjualan bayi. Terkait pemalsuan dokumen, Polres Jakarta Barat memanggil lima pegawai Dukcapil DKI Jakarta Pusat.

Setelah mengungkap dua kasus prostitusi online, Polda Jabar menargetkan menciduk para pelaku lainnya yang sudah mulai dikantongi identitasnya.

Polisi masih menelusuri kasus penjualan bayi. Polres sudah tetapkan 7 tersangka, dengan HS sebagai aktor utama. Menurut pengacaranya, HS pernah memberikan bayi kepada orang-orang ternama untuk diasuh bukan dijual.

Kasus perdagangan bayi yang sedang ditangani Polres Jakarta Barat menemukan bukti baru terkait pemalsuan dokumen. Kepolisian sedang membidik keterlibatan oknum petugas kependudukan dan pencatatan sipil (dukcapil).