KRL Commuter selalu berjubel penumpang di hari kerja. Tapi siapa sangka, di akhir pekan KRL Commuter menjadi atraksi wisata.

Ratusan gerbong KRL ekonomi bekas ditumpuk-tumpuk di kawasan Stasiun Purwakarta. Beberapa gerbong tampak berkarat dan terlupas catnya. PT KAI mengatakan kereta sudah tua dan tak ada lagi suku cadangnya.

KRL yang melayani warga Jabodetabek kebanyakan diimpor dari Jepang. Saat tiba di Jakarta, kereta itu dibersihkan dari atribut berbahasa Jepang. Namun entah mengapa, hari ini terdengar pengumuman dari dalam kereta yang menggunakan bahasa Jepang.

PT KAI telah menghapuskan sistem perbedaaan kelas dalam perjalanan KRL. Sistem ini mengakhiri kejayaan KRL ekonomi yang telah puluhan tahun melayani warga. Saat ini bangkai KRL tersebut berakhir di Purwakarta.

PT KAI meluncurkan kembali aplikasi pemesanan tiket via online. Jika sebelumnya pengguna harus membuka melalui website, kini PT KAI telah menyediakannya dalam bentuk aplikasi.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus mengupayakan peningkatan pelayanan kepada para penumpang.

Tiap Selasa di kantor Pemkot Depok diterapkan ODNC alias sehari tidak menggunakan mobil. Wali Kota Nur Mahmudi Ismail yang menelorkan program ini juga mengaplikasikannya, misalnya dengan naik angkot menuju kantornya di Jl Margonda Raya, Depok.

Perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Jabodetabek sempat terganggu karena adanya gangguan persinyalan. Akibatnya, para penumpang sempat menunggu hingga 1 jam.

Bangunan liar atau ilegal masih bertebaran di sekitar jaringan rel, khususnya di area DAOP I Kereta Api Indonesia.

Armada KRL Commuter Jabodetabek kerap menjadi aksi iseng orang tak bertanggung jawab. Kereta KRL sering jadi sasaran pelemparan batu.