Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin, digeser dari Komisi III ke Komisi VII DPR. Nazaruddin dinilai malah mendapatkan lahan yang lebih 'basah'.

Meski sudah tidak menjadi pengacara Mindo Rosalina Manulang, Kamarudin Simanjuntak terus mencecar Bendum PD, M Nazaruddin. Dia meminta KPK mengungkap semua data soal Nazaruddin. Kamarudin yakin ada banyak bukti terkait kasus suap Kemenpora.

Proses klarifikasi DK PD terhadap dua politisinya yang diduga terkait kasus suap Kementerian Pemuda dan Olahraga sudah memasuki tahap finalisasi. Hasil berikut rekomendasi direncanakan diumumkan pada Senin pekan depan.

PD diminta membuktikan jargonnya sebagai partai yang pro pemberantasan korupsi. Bukti nyata bisa dilakukan dengan menonaktifkan kadernya yang disebut-sebut terkait kasus suap Kemenpora.

Dari investigasi Partai Demokrat, Mindo Rosalina Manulang sering berkunjung ke DPR. Rosa pun banyak mengenal orang-orang DPR. Broker dan makelar seperti Rosa rupanya banyak berkeliaran di DPR.

Demi memudahkan pemeriksaan KPK terhadap Nazaruddin, Partai Demokrat diminta menonaktifkan sementara Nazaruddin dari semua jabatannya. Tidak cukup hanya menggeser Nazaruddin dari Komisi X ke Komisi VII.

Dewan Kehormatan Partai Demokrat (PD) belum dapat mengumumkan hasil keputusannya kepada publik terkait dugaan kadernya terlibat korupsi Wisma Atlet. Dewan Kehormatan PD masih mendalami kasus ini.

Para negara peserta SEA Games turut memantau perkembangan persiapan SEA Games di Indonesia. Termasuk soal kasus dugaan suap Wisma Atlet. Indonesia pun ditertawakan karena kasus ini.

Para negara peserta SEA Games turut memantau perkembangan persiapan SEA Games di Indonesia. Termasuk soal kasus dugaan suap Wisma Atlet. Indonesia pun ditertawakan karena kasus ini.

Nama 2 politisi Demokrat, M Nazzarudin dan Angelina Sondakh disebut tersangkut kasus Kemenpora. PD pun berjanji tidak melindungi kadernya jika terbukti bersalah.