Perusahaan istri Nazaruddin, Neneng Sriwahyuni, diketahui bernama PT Alfindo Nuratama Perkasa. Selain ikut tender di Kemenakertrans, perusahaan ini juga ikut tender proyek di Kemendiknas yang juga diduga beraroma suap. 

Muhammad Nazaruddin dan istrinya, Neneng Sri Wahyuni, kini menjadi pasangan yang dicegah ke luar negeri oleh Ditjen Imigrasi. Sama seperti suaminya, Neneng dicegah melalui permintaan KPK selama satu tahun ke depan

Nazaruddin akan diperiksa KPK terkait pengadaan barang di proyek Kemendiknas pada 2007. Nazaruddin ditengarai memakai bendera PT Anak Negeri dalam dalam pelaksanaan proyek itu.

KPK hari ini memanggil Direktur PT Alfindo, Arifin Ahmad, terkait kasus dugaan korupsi di Kemenakertrans. Berdasarkan penelusuran, Arifin merupakan atasan Neneng Sri Wahyuni, istri mantan Bendahara Umum DPP PD, Muhammad Nazaruddin.

Anggota Komisi VII DPR, Muhammad Nazaruddin kini ditengarai terlibat dalam dua kasus yang sedang disidik KPK. Namun, masalah tersebut tak membuat posisi Nazaruddin di DPR goyang.

Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika Partai Demokrat (PD) Ruhut Sitompul memastikan istri Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni berada di Singapura. Neneng berada di negeri singa itu menemani suaminya.

PD menyerahkan kasus mantan bendahara umumnya M Nazaruddin pada proses hukum, termasuk kepulangannya dari Singapura ke Indonesia. PD juga meminta agar kasus Nazaruddin tidak dihubungkan dengan tersangka kasus suap pemilihan DGS BI, Nunun Nurbaeti.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Ahmad Mubarok yakin Nazaruddin akan memegang komitmen memenuhi panggilan KPK.

Makin banyak saja kasus yang menjerat Nazaruddin. Untuk pemanggilan Jumat 10 Juni nanti, dia dipanggil KPK bukan dalam kasus suap wisma atlet di Kemenpora, melainkan terkait kasus dugaan korupsi di Kemendiknas.

Istri mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) M Nazaruddin, Neneng Sriwahyuni, diduga tersangkut kasus suap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Kemenakertrans. Neneng diperiksa sebagai saksi.