Prabowo Subianto bertandang ke rumah Aburizal Bakrie (Ical) di Menteng, Jakarta Pusat. Dua petinggi partai yang sama-sama maju sebagai calon presiden itu menyebut ada sinyal positif Golkar akan berkoalisi dengan Gerindra.

Pertemuan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menelurkan kesepakatan soal penjajakan koalisi. Namun bangunan koalisi Golkar-Gerindra sendiri belum jelas, lantaran kedua partai masing-masing masih punya capres.

Internal Partai Golkar bergejolak hebat jelang Pilpres. Sang ketua umum masih berharap menatap Pilpres 2014, sayangnya sejumlah tokoh Golkar mulai realistis elektabilitas Ical tak kunjung naik. Pencapresan Ical pun digoyang.

Daftar Tokoh Politik Nasional Terpopuler versi media massa menurut TriliantPath adalah sebagai berikut: Tjahjo Kumolo, Surya Paloh, Hasto Kristiyanto, Ahmad Muzani, Muhaimin Iskandar, Marwan Jafar, Puan Maharani, Fadli Zon.

Seminggu pasca-pileg, Jusuf Kalla paling banyak dianggap tepat sebagai Cawapres. Ini adalah hasil penelitian dari TriliantPath yang melakukan Analisa Pemberitaan sejak 9 April lalu hingga 15 April 2014.

Gerindra terus mencari celah koalisi untuk memuluskan pencapresan Prabowo Subianto. Dalam waktu dekat Ketua Dewan Pembina sekaligus capres Gerindra itu bakal bertemu Ketum PD SBY. Akankah SBY mendukung Prabowo?

Dibandingkan perolehan suara tahun 2009 memang suara PD terjun bebas. Namun sosok SBY mampu menyelamatkan muka PD. Setidaknya di hasil quick count perolehan suara PD masih di atas 10 persen, setelah sempat ambruk di era kepemimpinan Anas Urbaningrum.

Ketum Golkar Aburizal Bakrie adalah tokoh pertama yang mendeklarasikan diri menjadi capres. Namun elektabilitasnya tak bergerak naik mendekati Pilpres 2014. Pencapresan Ical dinilai nyaris jadi kartu mati.

Kuatnya elektabilitas Jokowi ternyata tak menjamin PDIP bakal meraih suara signifikan di Pemilu 2014 nanti. Sebab pemilih Jokowi belum tentu memilih partai banteng moncong putih itu.

PDIP dinilai sedang menghadapi masalah serius. Masalah itu adalah loyalis pendukung pencapresan Joko Widodo (Jokowi) belum tentu memilih PDIP di Pileg 9 April nanti.