Meski Natal dan tahun baru sudah lewat, namun harga kebutuhan pokok di Lamongan ternyata masih cukup tinggi. Salah satunya adalah cabai. Saat ini, harga cabai di Kota Soto ini per kilogram mencapai Rp 100 ribu.

Lonjakan harga cabai yang tinggi saat ini baru akan kembali normal paling cepat sebulan lagi. Pemerintah saat ini mengimbau masyarakat di perkotaan untuk menanam cabai untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

Sepanjang 2010, laju inflasi di Indonsia mencapai 6,96%. Ada 3 sumber utama pendorong inflasi ini yaitu kenaikan harga beras, tarif listrik, dan cabai merah.

Inflasi tahun 2010 diperkirakan akan menembus angka 7,01%. Hal tersebut dikarenakan inflasi bulan November 2010 telah mencapai 6,33% ditambah lagi dengan kenaikan pangan di akhir 2010.

Kepala BPS Rusman Heriawan kembali dipusingkan karena harga cabai yang lagi-lagi memicu inflasi. Oleh karena itu Ia menghimbau masyarakat untuk mengurangi konsumsi cabai segar.

BPS tidak akan menghapus harga cabai dalam perhitungan inflasi. Hal ini dikarenakan cabai masih menjadi kebutuhan masyarakat dan menjadi beban konsumsi.

Memasuki awal tahun 2011, harga bahan-bahan kebutuhan pokok terus merangkak. Harga cabai rawit merah paling 'pedas' mencapai Rp 90.000 per kg.

Kenaikan harga cabai dibandingkan dengan kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya mengalami kenaikan paling signifikan di 2010. Tak mengherankan jik cabe rajin menyumbang inflasi.

Suka makanan yang pedas? Ada kabar gembira buat penggemar makanan pedas bebrumbu cabai dan aneka rempah. Tidak hanya bisa membuat tubuh lebih segar, keringat mengucur dan efek enak di lidah, cabai juga punya khasiat dahsyat, terutama buat pengidap tekanan darah tinggi. 

Harga cabai sering 'mengganggu' inflasi. Pemerintah pun ingin menghapus harga cabai sebagai salah satu instrumen perhitungan inflasi setiap bulannya.