Saya heran mana tujuan Telkom Memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa. Saya sudah tidak tahu lagi harus mengadu ke mana setelah satu minggu tidak ada tindak lanjut dari Telkom untuk memperbaiki telepon di rumah kami.

Ternyata tidak ada SOP antara Pihak IM2 dengan Indosat. Sebagai pengguna jasa kejadian ini membuat saya jera mengisi voucher ulang via SMS. Sebaiknya Indosat IM2 tidak perlu promosi pengisian voucher via SMS bila sistem tidak men-support customer.

Sebagaimana komitmen mereka terhadap pelanggan di seluruh kawasan Indonesia, HP kini berkeinginan memuaskan pelanggan di wilayah Bali.

Saya tidak pernah mengirimkan SMS permintaan aktivasi NSP tersebut. Tanggal 12/6 saya menghubungi Customer Service untuk mengadukan masalah tersebut. Tapi, jawaban yang diberikan sangat tidak memuaskan.

Tindakan kriminalisasi sang produsen atas konsumen yang menulis surat pembaca tersebut sangat disayangkan. Seharusnya produsen menggunakan mekanisme "Hak Jawab" dan atau "Hak Koreksi" sesuai dengan UU Pokok Pers.

Saya kecewa dengan Telkomsel. Perusahaan sekelas ini tidak bisa mengantisipasi kerugian pelanggannya. Jika saya saja mengeluarkan uang Rp 125,000 untuk pemakaian lebih kurang 10 hari (28 Mei jam 17-an sampai dengan 6 Juni jam 00:00).

Setelah beberapa bulan hingga April 2009 saya melihat ada sesuatu yang janggal dalam tagihan kartu kredit saya (Citibank Visa 4541 7910 5141 1XXX). Terdapat tagihan tambahan di luar tagihan.

Saya tidak minta permohonan maaf. Saya hanya ingin klarifikasi. Jika ANZ membuat kesalahan dengan menelepon orang yang salah saya hanya minta kebesaran hatinya mengakui dan tidak mengulangi.

Hewlett-Packard (HP) Indonesia menyampaikan klarifikasinya seputar data center Pemilu 2009 yang dikelola KPU melalui pihak ketiga. Beberapa keganjilan pun coba diluruskan.

Menghadapi krisis, HP menawarkan solusi untuk berhemat, dengan menghadirkan jasa manajemen printing, yang diklaim mampu menghemat biaya printing hingga 30 persen.