Sebuah truk colt diesel terguling di tol Km 34.200 Porong arah Sidoarjo. Muatan truk yakni kelapa berserakan di jalan sehingga membuat kemacetan mengular hingga 1 Km.

Selama pelariannya selama 4 hari pascakecelakaan Bus Harapan Jaya yang menewaskan 7 orang, sopir bernama Teguh Hariyanto (36) warga Kediri Kota mengaku tidur di Pasar Wonokromo, Surabaya.

Setelah 4 hari melarikan diri, sopit 'maut' Harapan Jaya akhirnya menyerahkan diri. Teguh Hariyanto, melarikan diri usai bus yang dikemudikannya terguling dan menewaskan 7 orang penumpangnya.

Sopir Bus Harapan Jaya bernama Teguh Hariyanto (36) masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). Warga Kediri Kota, ini kabur setelah bus yang dibawa terguling dan menewaskan 7 penumpang di depan Mahkamah Militer (Mahmil) Medaeng, Sidoarjo.

Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya dan Korlantas Mabes Polri menyelidiki penyebab kecelakaan Bus Harapan Jaya. Selain olah TKP, Korlantas dan Labfor juga menyelidiki secara teknis bus yang menewaskan 7 penumpangnya.

Sopir Bus Harapan Jaya yang mengalami kecelakaan hingga menewaskan 7 orang kemarin, hingga kini belum berhasil ditangkap. Meski begitu polisi sudah menetapkan sopir bus sebagai tersangka karena dianggap paling bertanggung jawab.

Duka mendalam dirasakan keluarga korban tewas kecelakaan Bus Harapan Jaya di depan Mahmil Medaeng, Sidoarjo. Korban yakni Suniyem (55) warga Kediri. Sedangkan suami dan anaknya luka ringan.

Isak tangis menyelemuti rumah duka Priyo Wahyu Hidayat (46), satu dari 7 korban tewas kecelakaan Bus Harapan Jaya di depan Mahmil Medaeng, Sidoarjo. Korban meninggalkan dua anak perempuan.

Dari hasil pemeriksaan sementara kenek, kondektur dan penumpang Bus Harapan Jaya, kecelakaan yang menewaskan 7 penumpang itu lantaran bus melaju kencang dan sopir tidak bisa mengendalikan kemudinya.

Sopir Bus Harapan Jaya yang melarikan diri sesaat setelah kecelakaan yang merenggut nyawa 7 orang penumpang. Polisi pun meminta Teguh Harianto (39) warga Kediri, sopir bus maut itu untuk menyerahkan diri.