Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria masih menjadi salah satu penyakit menular mematikan di Indonesia. Tahukah Anda bahwa ternyata perubahan iklim juga mempunyai pengaruh terhadap penyebaran penyakit tersebut?

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah di ASEAN. Di Indonesia saja, kasus DBD masih fluktuatif di mana tahun 2013 jumlahnya meningkat menjadi 45 persen dari tahun sebelumnya 37 persen.

Pasca banjir di Jakarta Barat, sejumlah penyakit seperti Demam Berdarang Dengue (DBD) mulai menyerang. Tercatat ada 229 orang yang dirawat di rumah sakit karena terkena DBD.

Sudah empat hari, warga Kebon Kosong menempati Rusun Komarudin di Cakung, Jakarta Timur. Mereka kebingungan karena tidak ada saluran pembuangan air di tempat cucian.

UGM berupaya membantu mengendalikan angka kasus demam berdarah di Yogyakarta dengan Eliminate Dengue Project (EDP). Untuk tahap awalnya mereka harus melepaskan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia ke pemukiman. Bagaimana tanggapan warga di lokasi pelepasan?

Menghadapi situasi banjir yang tengah melanda beberapa wilayah Indonesia, seperti DKI Jakarta dan Manado, tim Direktorat Jenderal P2PL Kemenkes RI tengah sibuk. Salah satu prioritasnya adalah memenuhi kebutuhan logistik guna menghadapi banjir.

52 Warga Dusun Setono Bendo, Desa Babadan, Kecamatan Karangrejo, Tulungagung mengalami lumpuh mendadak. Mereka lumpuh akibat terserang Chikungunya.

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan penyakit yang mengancam masyarakat di negara tropis dan sub tropis. Dalam kurun lima puluh tahun terakhir, angka kesakitan akibat infeksi virus dengue terus meningkat, baik dari segi jumlah maupun penyebarannya.

Bayangkan Anda sedang berjalan-jalan dan kemudian dihujani kotoran burung. Iiih, tidak hanya merasa jijik, Anda pasti juga mengkhawatirkan ancaman penyakit yang bisa muncul. Nah, saat ini kota Roma, Italia, tengah dilanda 'hujan' kotoran burung.

Perubahan iklim telah membuat nyamuk yang menularkan demam berdarah bermunculan di beberapa wilayah Amerika Serikat.