Provinsi DKI Jakarta tengah merencanakan proyek Mass Rapid Transit (MRT) alias kereta bawah tanah. Telah banyak pembahasan yang dilakukan untuk proyek besar ini.

Pembangunan transportasi mass rapid transit (MRT) DKI Jakarta senilai Rp 15 triliun didapat lewat utang dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Kenapa harus berutang?

Menteri Perhubungan EE Mangindaan menyatakan beberapa proyek besar memang harus menggunakan dana pinjaman dari asing. Proyek-proyek yang mendapat dana talangan asing itu ialah proyek yang dikatagorikan mendesak dan harus segera dibangun, salah satunya proyek Mass Rapid Transit (MRT).

Menteri Perhubungan EE Mangindaan menyatakan beberapa proyek besar memang harus menggunakan dana pinjaman dari asing, salah satunya proyek Mass Rapid Transit (MRT).

Usulan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) soal subsidi tiket Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mendapat dukungan Menteri Perhubungan EE Mangindaan.

Selain dipusingkan oleh proyek mass rapid transit (MRT), Gubernur DKI Jakarta Jokowi juga menghadapi tantangan untuk mengurus kelanjutan proyek monorel DKI.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bakal terus mencari jalan agar tiket moda transportasi mass rapid transit (MRT) bisa semurah-murahnya, turun dari perkiraan Rp 38 ribu.

Selain proyek Mass Rapid Transit (MRT), kelanjutan proyek monorel yang sempat terhenti akan ditentukan nasibnya oleh Gubernur DKI Jakarta Jokowi.

Gubernur DKI Jakarta Jokowi meminta subsidi tiket mass rapid transit (MRT) agar bisa ditekan dari Rp 38 ribu menjadi Rp 15 ribu. Apa jawaban Menkeu Agus Marto?

Gubernur DKI Jakarta Jokowi akan menegosiasi ulang mengenai pinjaman proyek MRT dari Jepang. Jokowi mengatakan APBD DKI masih ada Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) per tahun yang masih bisa digunakan.