Organisasi pemuda sayap Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah, akan menggelar muktamar pada 10-13 Juli 2006 di Samarinda, Kalimantan Timur. Salah satu agenda dalam muktamar ini adalah pemilihan ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah.

Pemuda Muhammadiyah menilai perda bernuansa syariat Islam tidak menggangu kehidupan bernegara. Jadi yang kontra jangan beraksi berlebihan.

Penentu kelulusan siswa yang mengikuti UN sebaiknya tidak cukup hanya didasarkan pada tiga mata pelajaran. Muhammadiyah meminta aspek moral juga jadi faktor.

Deplu RI beserta beberapa lembaga Islam di Indonesia menggelar kegiatan promosi Islam dan demokrasi Indonesia di London, Inggris.

Benturan antar peradaban diprediksikan akan terjadi. Untuk menghindarinya, berbagai kelompok idiologi harus bertemu dan menjalin komunikasi.

Departemen Kesehatan menggandeng Muhammadiyah dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dan peningkatan sumber daya manusia kesehatan.

Pemerintah masih tetap memberikan kesempatan pihak asing untuk mendirikan Rumah Sakit (RS) Lapangan di lokasi bencana. Tapi, jangan lama-lama.

Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai maraknya aksi kekerasan dan radikalisme terjadi karena pembiaran aparat penegak hukum.

Agar tidak dianggap otoriter, pemerintah harus jelas alasan dan landasan hukumnya dalam pembubaran ormas.

Tokoh Muhammadiyah Syafii Ma'arif tidak yakin ada konspirasi agar Ba'asyir dipenjarakan lagi. Fakta hukumnya, Ba'asyir harus bebas.