Tokoh masyarakat Marwah Daud Ibrahim didatangkan kubu Prabowo-Hatta ke Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai saksi ahli. Marwah menjelaskan soal DPT oplosan dan meminta MK mendiskualifikasi Jokowi-JK dari Pilpres 2014.

Pihak Prabowo-Hatta menghadirkan Yusril Ihza Mahendra dalam persidangan Mahkamah konstitusi (MK) hari ini. Yusril mengatakan dalil Prabowo bisa jadi benar, tapi tak cukup waktu untuk mahkamah membuktikan.

Pihak KPU menghadirkan mantan hakim MK Harjono dalam sidang hari ini. Harjono membantah dalil Prabowo soal daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb) yang dianggap dibuat KPU untuk memenangkan Jokowi-JK.

Sidang lanjutan Mahkamah Konstitusi (MK) hari ini mengagendakan keterangan saksi ahli dari semua pihak. Dari pihak termohon yaitu KPU menghadirkan mantan hakim MK Dr Harjono.

Sidang sengketa pilpres di MK memasuki agenda mendengarkan keterangan ahli pada Jumat (15/8) besok. Rencananya KPU sebagai pihak termohon akan menghadirkan tiga saksi ahli.

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M. Taufik dipolisikan setelah berorasi untuk menangkap Ketua KPU. Waketum Gerindra Fadli Zon pun turun gunung membela M Taufik.

Prabowo-Hatta menuding terjadi kecurangan secara terstruktur, sistematis dan masif dalam pilpres 2014 setelah dinyatakan kalah dalam keputusan KPU. Hal itu tegas-tegas dibantah Bawaslu.

Prabowo Subianto belum menerima hasil Pilpres 2014 dan menggugat ke MK lantaran merasa dicurangi. Kubu Prabowo-Hatta menuding ada kecurangan sistematis, terstruktur dan masif di Pilpres 2014. Komitmen terhadap janji siap kalah capres nomor satu itu pun dipertanyakan.

Tim kuasa hukum KPU merespons gugatan kubu Prabowo-Hatta. Dalam jawabannya, mereka menilai berkas gugatan Prabowo-Hatta tidak lengkap dan tidak jelas, karena itu harus ditolak oleh Mahkamah Konstitusi.

Perludem membedah permohonan Prabowo-Hatta terkait PHPU Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi (MK). Dari hasil itu, Prabowo-Hatta harus bisa membuktikan kecurangan Pilpres yang disebut sistematis, masif dan terstruktur.