Setelah melakukan pemeriksaan, penyidik Fismondev akhirnya menetapkan Lusi Oei, mantan Manager Manager Bank Victoria sebagai tersangka dalam kasus pembobolan rekening Rp 7 M milik nasabah WN Australia, Omar Hallak.

Polda Metro Jaya masih melakukan pendalaman terkait pembobolan rekening Rp 7 miliar lebih milik WN Australia, Omar Hallak di Bank Victoria Cabang Muara Karang. Dalam waktu dekat, penyidik akan memeriksa mantan Kepala Cabang Bank Victoria Dobias Iskandar dan Manager Marketing Lusi Oei.

Aparat Polda Metro Jaya telah melakukan pemanggilan terhadap Kepala Cabang Bank Vitoria KCP Muara Karang, Sani Setiadi, terkait pembobolan rekening Rp 7 miliar milik WN Australia, Omar Hallak. Namun, Sani mangkir dari pemeriksaan.

Pihak kepolisian masih melakukan penyidikan terkait pembobolan rekening Rp 7 miliar lebih milik WN Australia, Omar Hallak yang menjadi nasabah Bank Victoria Cabang Muara Karang. Polisi akan melakukan pemanggilan kepada pihak Bank Victoria, pekan depan.

Pihak kepolisian terus melakukan penyidikan atas kasus pembobolan rekening Rp 7 miliar milik Omar Hallak, nasabah Bank Victoria Cabang Muara Karang. Polisi juga menyelidiki dugaan money laundering dalam kasus tersebut.

Bank Victoria membantah laporan warga negara (WN) Australia Omar Hallak ke Mapolda Metro Jaya terkait dana Rp 7 miliar. Bank Victoria menegaskan, tudingan soal dana milik Omar yang bobol diambil petugas bank, tidak benar.

Kepolisian Daerah Metro Jakarta telah menerima laporan seorang WN Australia bernama Omar Hallak terkait pembobolan rekeningnya di Bank V cabang Muara Karang. Laporan itu kini sedang dipelajari.

Seorang WN Australia bernama Omar Hallak melaporkan pembobolan rekeningnya di Bank V cabang Muara Karang ke Polda Metro Jaya. Akibat pembobolan itu, Omar mengaku mengalami kerugian hingga Rp 7 miliar.

Neraca - Belajar berinvestasi itu bisa dilakukan lewat beragam cara. Selain dari buku dan berdiskusi dengan Manajer Investasi (MI), penting juga belajar lewat pengalaman orang lain.

Kas daerah Kota Probolinggo nyaris kebobolan uang senilai Rp 12 milyar yang dilakukan orang tak dikenal. Aksi pembobolan dana daerah itu modusnya memalsukan dokumen Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).