Pemprov DKI Jakarta sudah merilis kawasan yang kena sistem pembatasan kendaraan nopol ganjil-genap di Jakarta. Polisi akan melakukan sosialisasi terlebih dulu sebelum sistem ini full digelar sekitar Maret 2013.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan memberlakukan kebijakan pembatasan kendaraan berdasar pelat nopol ganjil-genap tahun depan. Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menilai kebijakan ini tak akan efektif.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menggodok solusi pembatasan kendaraan berdasarkan nopol genap dan ganjil untuk mengurai kemacetan di wilayah Ibukota. Rencananya, pembatasan itu tidak hanya akan diberlakukan untuk mobil pribadi saja.

Pria dan wanita dalam merawat mobil kadang selalu berseberangan. Untuk urusan merawat kendaraan seperti mencuci mobil ternyata para wanita lebih malas daripada pria.

MTI menilai, penerapan kendaraan ganjil-genap rentan adanya pemalsuan plat nomor. Jika peraturan ini jadi diterapkan dikhawatirkan warga yang hanya memiliki satu plat nomor baik itu ganjil atau genap akan memalsukan plat nomor kendaraanya agar bisa melintas.

Terganjal infrastruktur dan restu dari Kementerian Keuangan

Rencana Gubernur DKI Jakarta, Jokowi yang ingin melakukan pembatasan kendaraan berdasarkan pelat nomor ganjil-genap ternyata masih belum final. Kebijakan ini masih dalam pengkajian beberapa pihak apakah memang layak diterapkan atau tidak.

Belum diterapkan saja wacana pembatasan pelat nomor ganjil-genap pada kendaraan sudah menuai banyak kontroversi. Tidak hanya dari kalangan masyarakat tapi juga dari kalangan selebritis.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan aturan pemakaian pelat nomor ganjil dan genap pertama kali akan diterapkan untuk kendaraan mobil pribadi, setelah itu baru sepeda motor

Saat ini pembatasan mobil dengan sistem pelat nomor angka ganjil-genap tengah diwacanakan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Jakarta.