Saham tiga perusahaan milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo kena suspensi alias dihentikan sementara oleh BEI, buntut dari kasus perebutan TPI dengan Siti Hardiyanti Rukmana.

MA menganulir kemenangan Hary Tanoe dan mengembalikan TPI kepada pemilik yang sah yaitu Siti Hardianti Rukmana. Harry Tanoe dinilai telah melakukan perbuatan melawan hukum.

Tutut kini bisa bernafas lega. Perjuangan delapan tahun lebih membuahkan hasil. MA mengabulkan permohonan Tutut dan TPI yang kini berganti nama menjadi MNC TV kembali ke pangkuan Tutut.

Kasasi Tutut atas TPI dari Hary Tanoe dikabulkan MA. Dua saham perusahaan Hary Tanoe yang jadi induk TIP pun anjlok.

Kembalinya TPI ke pangkuan Siti Hardianti Rukmana dari tangan Hary Tanoe tidak disangka-sangka pihak Tutut. Apalagi kemenangan ini didapat setelah dua kali kalah di PN dan banding.

Setelah melalui proses sangat panjang dan melelahkan, akhirnya Tutut bisa merebut kembali TPI dari Hary Tanoesoedibjo. MA menilai Hary Tanoe telah melakukan perbuatan melawan hukum.

Perseteruan Siti Hardiyanti Rukmana alias Tutut melawan Hary Tanoesoedibjo dalam memperebutkan TPI hasilnya cukup mengejutkan. Permohonan putri Cendana tersebut dikabulkan di tingkat kasasi.

Perseteruan Mbak Tutut dengan Hary Tanoe memasuki babak baru. Sebab kasasi putri Cendana tersebut dikabulkan di tingkat kasasi. Apakah TPI itu kembali ke pangkuan Mbak Tutut?

Ketika berada di bagian reff, Chossy menjelaskan hati dan otaknya berdebat. Hatinya mengatakan untuk mengganti lirik kalimat "Takdir memang kejam" tapi otaknya membela itu sudah sesuai dengan judul sinetron dan jalan ceritanya. Ia mengikuti kata otak.

Jika berbicara sinetron di tahun 1990an, tak akan terlepas dari nama Chossy Pratama. Ia adalah pencipta lagu dari banyaknya sinetron yang pernah ada pada era kejayaan televisi swasta.