detikNews

Al Qiyadah Marak, Din Syamsuddin Merasa Bertanggung Jawab

Aliran Al Qiyadah yang menjadi pusat perhatian masyarakat akhir-akhir ini menimbulkan kecaman para tokoh agama.

Selasa, 30 Okt 2007 01:23 WIB

detikNews

MUI Dukung Penangkapan Rasul Al Qiyadah

Meskipun aliran Al Qiyadah telah ditetapkan sebagai aliran sesat, pemimpin Al Qiyadah, Ahmad Moshaddeg tetap saja menghirup udara bebas.

Senin, 29 Okt 2007 23:43 WIB

detikNews

Din Persilakan Al Qiyadah Bentuk Agama Baru

Aliran Al Qiyadah meresahkan masyarakat. Agar tidak menyakiti perasaan umat Islam, aliran tersebut dipersilakan untuk membentuk agama baru.

Senin, 29 Okt 2007 18:12 WIB

detikNews

Motif Politik di Balik Al Qiyadah

Berbagai motif melatarbelakangi munculnya aliran Al Qiyadah Al Islamiyah. Salah satunya adalah motif politik.

Senin, 29 Okt 2007 17:41 WIB

detikNews

Din: Kemungkinan Itu Ada

Mantan Ketua Departemen Litbang Golkar era Orba, Din Syamsuddin menyatakan kemungkinan dirinya dicapreskan.Meski Golkar belum memutuskan secara resmi capres 2009.

Senin, 29 Okt 2007 06:33 WIB

detikNews

Pengikut Al Qiyadah Sebaiknya Dirangkul

Kemunculan aliran Al Qiyadah Al Islamiyah mengagetkan kalangan muslim. Aliran tersebut dinilai hadir sebagai dampak kebebasan yang berlebihan.

Senin, 29 Okt 2007 03:18 WIB

detikNews

Pemimpin Menua Bisa Membawa Bangsa Cepat Tua

Pilpres 2009 akan digelar dua tahun lagi, tapi sejumlah nama sudah bermunculan. Kepemimpinan yang dipegang orang-orang lama, malah membuat bangsa jadi tua.

Senin, 29 Okt 2007 02:08 WIB

detikNews

Ratusan Pemuda Berikrar 'Saatnya Memimpin Indonesia'

Sejumlah organisasi pemuda menggelar ikrar Kaum Muda Indonesia. Ikrar itu menyatakan saatnya kaum muda memimpin Indonesia.

Minggu, 28 Okt 2007 21:44 WIB

detikNews

Kekerasan Negara Lebih Bahaya Daripada Kekerasan Agama

Kekerasan oleh negara dinilai jauh lebih berbahaya daripada kekerasan yang dilakukan atas nama agama. Kekerasan oleh negara bisa membunuh secara sistematis.

Senin, 22 Okt 2007 20:26 WIB

detikNews

Din Syamsuddin Bertemu Paus, Imbau Harmoni Islam-Katolik

Islam-Katolik perlu meneruskan hubungan harmonis yang selama ini berlangsung. Kondisi tersebut akan memudahkan bagi kemajuan peradaban.

Minggu, 21 Okt 2007 23:21 WIB