Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Barat mencatat ada 111 warga yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga 13 Maret 2015.

Awal tahun 2015 sempat diprediksi bakal menjadi puncak siklus Demam Berdarah Dengue (DBD) 5 tahunan. Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menilai ancaman tersebut mulai menurun seiring berkurangnya intensitas hujan belakangan ini.

Sakit DBD yang diderita Gubernur Ahok dan anak bungsunya membuat Pemprov DKI lebih waspada terhadap penyakit tersebut. Pemprov berencana akan melakukan pengasapan atau fogging.

Demam Berdarah Dengue (DBD) merenggut 5 orang di Kabupaten Mojokerto, sejak awal tahun. Virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti ini tersebar di 17 kecamatan di Kabupaten Mojokerto.

Penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) sudah menghawatirkan di berbagai daerah termasuk Kota Semarang. Saat ini tercatat sebanyak 212 warga Semarang menderita DBD.

Sampah yang dibuang sembarangan bisa digenangi air, lalu menjadi sarang nyamuk penyebar demam berdarah dengue (DBD). Tak heran jika Menteri Kesehatan Nila F Moeloek geram melihat tumpukan sampah di beberapa rumah warga.

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan pukul10 pagi dan sore hari merupakan waktu paling rawan gigitan nyamuk Aedes aegypti, penyebar virus DBD. Kabar buruk bagi yang suka begadang, lalu bangun kesiangan.

Hingga akhir tahun 2014, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah DKI Jakarta mencapai angka 865 kasus. Namun, jumlahnya menurun hingga tanggal 4 Februari jumlah kasus DBD di DKI Jakarta tercatat 370 kasus. Meski begitu, Kepala Dinas Kesehatan DKI berpesan agar masyarakat tetap waspada terhadap DBD.

Puncak musim penghujan diperkirakan terjadi pada Februari ini. Sejumlah penyakit menghantui di musim penghujan, termasuk demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD).‎ Saatnya kita memberantas sarang nyamuk.

Demam berdarah dengue (DBD) menjadi kejadian luar biasa (KLB) di beberapa daerah di Indonesia pada awal 2015 ini. Kasus DBD masih ditemukan setiap tahun. Tanpa disadari, kebiasaan sepele bisa meningkatkan risiko DBD.