Di tengah situasi yang terus memanas, ribuan WNI masih berada di Yaman. Pemerintah mendata hingga kini masih ada warga yang menolak dievakuasi karena merasa aman.

Operasi militer Arab Saudi dan koalisi terhadap pemberontak Syiah Houthi di Yaman, saat ini terbatas pada serangan-serangan udara. Namun pemerintah Yaman telah meminta koalisi Arab untuk secepatnya melakukan serangan darat di negeri itu.

Operasi militer Arab Saudi dan koalisi terhadap para pemberontak Syiah Houthi di Yaman masih akan terus dilakukan. Pemerintah Saudi menyatakan, operasi tersebut akan terus berlangsung sampai Yaman dalam keadaan stabil.

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) akan mengevakuasi ribuan WNI di Yaman. TNI AU telah menyiapkan pesawat Hercules dan Boeing-737 untuk menjalankan misi tersebut.

Konflik keamanan di Ibu Kota Sana'a, Yaman, pasca penggulingan kekuasaan oleh kelompok Al-Houthi, belum mereda. Gempuran serangan udara yang dilakukan koalisi negara-negara Arab ke sejumlah basis-basis Al-Houthi.

Serangan udara Arab Saudi dkk menewaskan setidaknya 40 orang di kamp pengungsi di Yaman utara. Para korban tewas termasuk wanita dan anak-anak. Duh!

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan bahwa 21 WNI yang ditangkap di Yaman telah berhasil ditemukan. Kedua puluh satu WNI itu ditahan di penjara karena masalah imigrasi.

Militer Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya terus melancarkan serangan udara terhadap pemberontak Syiah Houthi di Yaman. Operasi militer tersebut akan terus dilakukan sampai para pemberontak Houthi menyerah.

Sejumlah kepala negara yang tergabung dalam organisasi Liga Arab sepakat untuk membentuk kekuatan militer gabungan. Saat ini sepuluh negara pimpinan Arab Saudi bertempur di Yaman melawan pemberontak Syiah Houthi.

Kondisi Yaman yang semakin genting membuat pemerintah berencana mengevakuasi WNI dari negeri itu. Pesawat TNI pun sudah disiapkan untuk melakukan perjalanan dan membawa TNI pulang.