Bagi mereka yang gemar mengenakan dan berburu kain ini, keberlangsungan songket tentu saja menjadi salah satu kekhawatiran tersendiri. Karena bukan rahasia lagi jika wastra yang juga dimiliki Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Bali itu sudah semakin jarang dinimati.

Songket merupakan kain tradisional yang patut dihargai. Bukan hanya karena proses produksinya yang membutuhkan waktu serta keahlian, wastra ini umumnya mengandung sebuah makna bahkan doa melalui motif yang ditampilkan. Hal tersebut membuat songket menjadi produk 'keramat' yang sebaiknya tidak disalah gunakan.

Sebagai orang Indonesia sudah sewajibnya kita melestarikan warisan bangsa, salah satunya wastra atau kain tradisional. Melestarikan kain tradisional sebenarnya tidak harus dengan membuatnya sendiri.

Songket merupakan salah satu kain tradisional ‎khas Indonesia. Kain ini memiliki ciri khas material yang cukup kaku serta motif dengan aksen benang emas atau perak. Bagaimana caranya memilih dan merawat kain tradisional ini?

Kain tradisional memang sudah jarang dikenakan dalam keseharian di zaman modern ini. Namun kehadirannya juga tidak bisa dikatakan punah. Terlebih dengan banyaknya pecinta pakan nusantara yang giat menggalakkan eksistensi warisan leluhur tersebut.

Demi mengapresiasi wastra songket, ‎Museum Tekstil Jakarta pun akan menyelenggarakan Festival Songket Sumatera, A Journey of Songket Sumatera. Acara yang diadakan pada 18-21 Desember 2014 ini diharapkan bisa menumbuhkan kecintaan masyarakat akan kebudayaan Melayu.

Terdapat sekitar 500 jenis tenun dengan berbagai corak yang dipamerkan. Koleksi tenun merupakan hasil kerajinan para penenun asal Flores. Proses pembuatannya pun tidak sembarangan, harus dilakukan ritual tradisi adat Flores terlebih dahulu sebelum proses pembuatan tenun dilakukan.

Pameran Adiwastra kembali menampilkan hasil karya anak bangsa dengan mengusung tema 'Silk Inspires Our Life'. Pameran yang berlangsung mulai 19 sampai 23 Februari 2014 di Hall A dan B, Balai Sidang Jakarta Convention Center ini menjadi acara yang ditunggu-tunggu para pencinta kain tradisional.

Indonesia memang kaya ragam adat, seni dan budaya. Salah satunya adalah kain tenun khas Palembang yang disebut kain songket. Tampilannya berkilau karena terbuat dari rangkaian benang sutera dan benang emas,

Kain-kain dan baju tradisional tidak selalu harus tampil monoton. Caranya? Dengan memadukan tiga hingga empat kain dalam satu busana. Himpunan Ratna Busana pun memberikan contoh alternatif yang bisa membantu Anda.