Cak Topa, alias Mustofa, adalah mantan pekerja seni yang banting setir menjadi penjual makanan. Citarasa bebek masakannya empak dengan bumbu meresap hingga ke serat-serat dagingnya. Tak heran pelanggannya pun terus bertambah.

Di Jalan Raya Kadewatan, dekat Ubud, ada satu ruas jalan yang hampir selalu macet sepanjang hari. Di sana ternyata ada tiga warung makan yang terkenal dengan sajian "nasi ayam kadewatan". Hmm... seperti apa ya?

Bunga berwarna pink cantik ini ternyata bukan hanya bisa dijadikan hiasan, tetapi juga enak untuk bumbu masakan. Memiliki aroma harum yang khas, paduan serai, jahe dan lemon. Tak hanya itu, kecombrang ini juga bisa dijadikan obat masuk angin. Penasaran?

Buat yang suka dengan citarasa pedas, rumah makan ini wajib untuk disinggahi! Lebih dari 20 jenis sambal bisa dicicipi. Seperti sambal gobal gabel yang bikin bingung karena lima jenis sambal dijadikan satu, bikin rasanya pedas menggigit! Dijamin bikin mata melek siang ini!

Rumah makan yang sangat terkenal dengan gulai kepala ikannya ini menyuguhkan masakan campuran yang eksotis: Aceh-Medan-Minang-at its best!

Nomenklatur lawa di Palopo dan Luwu ini sama dengan lawar di Bali. Soalnya, bila melihat bentuk sajiannya, lawa dan lawar mempunyai banyak kemiripan. Lawa maupun lawar sama-sama memakai sayur, parutan kelapa, serta tambahan protein.

Nasi rames gaya Bali ini berbeda dengan nasi campur Bali. Ragam lauk dan sayuran tinggal pilih saja. Mulai dari ati ampla balut bumbu cabai, tumis kangkung, mi goreng, urap, telur bumbu kuning dan masih banyak lagi. Tetapi bersiap-siaplah ditonjok rasa pedas menggigitnya. Huah..huah!

Dari pada bingung mau buat apa untuk sarapan, yuk coba resep yang telah saya buat ini. Selain mudah juga padat gizi loh! Coba saja Anda coba untuk menu sarapan akhir pekan nanti.

Buat penggemar sayuran wajib mencicipi racikan urap khas Melayu ini. Rasa segar renyah sayuran menjadi ciri khasnya. Balutan bumbu kelapa yang wangi plus pedasnya cabai membuat rasa urap ini sungguh sedap!

Anyang adalah sajian Melayu-Deli yang makin jarang tampil dalam khasanah kuliner. Bersama dengan berbagai masakan Melayu langka lainnya, anyang hadir sebagai sajian setahun sekali di Medan. Seperti apa ya hidangan tersebut?