Kepala Dinas Kesehatan Jabar Alma Lucyati mengklarifikasi pernyataan Kepala Dinkes Bandung soal pernyataannya mengenai KLB flu. Menurut Alma, Bandung dan seluruh daerah di Jabar siaga flu.

Penularan HIV/AIDS melalui aktivitas seks di Jabar menempati posisi nomor dua. Meski persentasenya masih jauh dari penggunaan jarum suntik yang menempati posisi pertama, namun banyaknya PSK di Jabar dikhawatirkan penularan HIV/AIDS makin tinggi.

Masyarakat Jabar diimbau untuk siap menghadapi gejala elnino. Musim kemarau yang kemungkinan akan panjang jika terjadi elnino, membuat kondisi kesehatan akan menurun. Dikhawatirkan kasus DBD dan diare akan meningkat.

Total pasien yang diduga kena virus H1N1 di Jabar hingga saat ini ada 66 orang dan 18 di antaranya positif. Mayoritas pasien yang terpapar virus itu berada di Bandung.

Dua petugas RS Hasan Sadikin yang biasa bertugas di ruang isolasi khusus terduga H1N1 atau pasien positif H1N1 tengah diobervasi karena mengidap gelaja influenza light illness (ILI).

Pemprov Jabar menyiapkan dana sebesar Rp 10 miliar untuk membantu pembiayaan kasus penyebaran virus influenza A H1N1 atau yang biasa disebut flu babi.

Andhitya Hadi alias Danny (28) pengedar ekstasi dibekuk polisi. Dari tangan pelaku, disita ekstasi 3.660 butir atau senilai Rp 500 juta dan sabu-sabu seberat 10 gram.

Menyusul diberlakukannya Indonesia KLB flu babi dan Jabar siaga, Kadinkes Jabar Alma Lucyati meminta seluruh RS untuk siap merawat pasien flu babi, dengan menyiapkan ruang isolasi. Minimal setiap RS ada empat ruang isolasi.

Terkait dengan imbauan Wali Kota Bandung Dada Rosada agar seluruh warga Kota Bandung divaksinasi untuk antisipasi terjangkit virus H1N1 atau biasa disebut flu babi, Kepala Dinas Kesehatan Jabar Alma Lucyati mengaku bingung.

Kadinkes Jabar Alma Luciaty mengimbau pada masyarakat yang menggunakan liburan panjang dengan pelesir ke luar negeri, untuk sadar diri memeriksakan kesehatannya jika menderita influenza.