Bayangkan diri Anda tinggal di sebuah desa, yang saking amannya, pintu rumah tak perlu dikunci. Belakangan Anda sadar, desa sudah berubah, kejahatan ada di mana-mana. Nah, selama bertahun-tahun komputer Mac bagaikan penduduk di desa itu.

Sebuah proyek di Inggris berusaha membuktikan bahwa pendapat yang mengatakan Shakespare tidak menarik bagi kaum muda adalah salah.

Belasan petani mendatangi gedung Perhutani Jateng dan memberikan 3 bibit pohon jati sebagai simbol solidaritas mendukung Rosidi, petani Kendal yang terancam 10 tahun penjara karena mengambil satu batang jati.

Ibu Negara Ani Yudhoyono meresmikan 27 Rumah Pintar (rumpin) di sejumlah provinsi secara serentak. Ani bermimpi semua rumah di Indonesia menjadi rumah pintar.

Sekian lama berkutat dengan dunia eksperimental, Garin Nugroho kembali bercerita secara naratif. Dan berhasil.

Dukungan terhadap Rosidi yang meringkuk di penjara dan terancam 10 tahun bui karena megambil 1 pohon jati terus mengalir. Petani Jawa menanam 500 pohon 'keadilan' bagi Rosidi.

Wajah Aesha dengan sisa hidung yang terpotong begitu terkenal saat dijadikan foto majalah Time Agustus 2010. Kini wajahnya telah dipasangi hidung palsu, tapi tidak dengan trauma mentalnya yang begitu dalam.

Rosidi terancam hukuman 10 tahun karena mengambil satu batang jati sepanjang 330 cm dan berdiameter 12 cm. "Rasanya tidak karuan, saya tidak pernah seperti ini," aku bapak tiga anak ini dengan nada ketakutan di balik jeruji.

Petani hutan Rosidi (41) duduk di kursi pesakitan PN Kendal karena mengambil 1 pohon jati senilai Rp 600 ribu. Pria miskin dan buta huruf ini terancam 10 tahun sesuai pasal 50 UU Kehutanan.

Langkah polisi menahan petani hutan Rosidi dinilai lebay. "Rosidi kan orang miskin dan buta huruf, mau lari ke mana? Dia bukan Nazaruddin. Apa mau lari ke Singapura?" ujar Eva Kusuma Sundari,