Di bawah kepemimpinannya, Masjid Jogokariyan bertransformasi menjadi pusat peradaban dan ekonomi umat yang mandiri melalui berbagai inovasi manajemen masjid.
Warga Kelurahan Ditotrunan memanfaatkan kebun sayur dan kolam ikan gratis untuk meringankan kebutuhan pangan menjelang Nataru, meski harga komoditas naik.