Martin Hutabarat, mendorong KPK menelusuri dugaan keterlibatan Banggar DPR di kasus simulator SIM Korlantas Polri. Menurut dia, isu ini bisa kembali menyandera citra Banggar DPR.

Ada dua orang yang sangat berperan dalam proyek pengadaan simulator SIM Korlantas Polri. Sukotjo Sastronegoro Bambang dan Budi Susanto. Sukotjo yang menjadi saksi kunci kasus terlibat dalam proyek ini atas ajakan Budi Susanto.

Penentuan tersangka kasus dugaan korupsi driving simulation R2 dan R4 Korlantas oleh Mabes Polri dinilai kontroversial. Namun tetap menjadi momentum untuk kepolisian membersihkan diri dengan cara menyerahkan KPK yang mengurus kasus tersebut.

Kompolnas bersikap terkait Mabes Polri yang tetap terlihat ngotot ikut menangani kasus dugaan korupsi pengadaan driving simulation. Kompolnas minta Polri legowo menyerahkan seluruh perkara ini kepada KPK.

Polri telah menentukan tersangka kasus dugaan korupsi driving simulation R2 dan R4 Korlantas Polri walau KPK menunjuk tersangka lebih dahulu. Hal ini dinilai Polri mencoba resisten dan akan menuai penilaian negatif.

Wakorlantas Mabes Polri, Brigjen Didik Purnomo disebut pernah menerima uang Rp 50 juta dari Dirut PT Inovasi Teknologi Indonesia, Sukotjo S Bambang. Uang itu diberikan dengan cara yang sangat unik.

Mabes Polri tetap ngotot untuk menyidik kasus dugaan korupsi pengadaan driving simulation R2 dan R4 meski perkaranya sudah diambil alih KPK. Sikap itu justru menimbulkan tanda tanya besar di publik.

Dirut PT Inovasi Teknologi Indonesia, Sukotjo Bambang, membawa uang sebesar Rp 4 miliar menuju Jakarta. Tak disangka, selama perjalanan via Tol Cipularang, mobil Sukotjo dibuntuti oleh petugas PJR.

Mabes Polri seperti tidak mau kalah dengan KPK dalam menyidik kasus dugaan korupsi pengadaan driving simulation R2 dan R4. Seharusnya Polri legowo menyerahkan segala urusan kasus ini ke KPK.

Pelapor kasus dugaan korupsi pengadaan driving simulation, Sukotjo S Bambang, sudah berkali-kali diperiksa KPK. Bahkan seluruh laporan keuangan perusahaan Sukotjo, yang diduga mengalir ke sejumlah orang di kepolisian, sudah di tangan KPK.