Pernyataan politisi PDIP Junimart Girsang yang mengkritik Syafii‎ Maarif karena mengumumkan keputusan Presiden Jokowi batal melantik Komjen Budi Gunawan, menuai kecaman. Junimart seharusnya malu berhadapan statement dengan tokoh bangsa sekelas Buya Syafii.

"Terlihat jelas, sejak polemik Budi Gunawan menjadi Kapolri lalu pertemuan Jokowi-Prabowo menunjukan ada jarak Jokowi dengan PDIP. Ini terbaca oleh publik dan ini akan dimanfaatkan oleh lawan-lawan politik KIH," tutur Heri Budianto yang merupakan Direktur Eksekutif PolcoMM Institute.

'Serangan' yang dilakukan politisi PDI Perjuangan Juimart Girsang pada tokoh Muhammadiyah Buya Syafii Maarif berbuah panjang. Meredam isu, politisi PDIP lainnya, Budiman Sudjatmiko menyatakan menghormati Buya Syafii.

Pernyataan politisi PDIP Junimart Girsang kepada Buya Syafii Maarif dinilai memperburuk citra PDIP di hadapan publik. Sebaiknya PDIP melakukan teguran kepada Junimart.

Ketum PP Muhammdiyah Din Syamsudin mengimbau agar semua pihak bisa menjaga pernyataan yang tidak menyudutkan terkait polemik Kapolri. Dia berharap agar apapun putusan Presiden Joko Widodo nanti bisa diterima dengan legowo.

Ketua Tim 9 Syafii Maarif mengungkapkan soal Presiden Joko Widodo yang akan membatalkan pelantikan Komjen Budi Gunawan. Wakil Presiden Jusuf Kalla tampaknya tidak terlalu mengapresiasi langkah Syafii yang mengungkap pembicaraan pribadi ke publik.

Ketua Tim 9 Syafii Maarif bentukan Jokowi mengaku sudah dihubungi Presiden Jokowi dan mengatakan pembatalan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Namun, Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdjiatno mengaku belum diminta pertimbangan oleh Jokowi.

Jokowi dinilai sedang menjalankan strategi politik santun terkait status Komjen Budi Gunawan. Presiden ketujuh itu mengisyaratkan memutuskan nasib Komjen Budi pada pekan depan meski kabar kuatnya batal dilantik sebagai Kapolri.

Menko Polhukam Tedjo Edhy datang menemui Wapres Jusuf Kalla (JK) di kantor Wapres. JK, menurut Tedjo, menegaskan tak ada pembatalan pelantikan Komjen Budi Gunawan.

Ketua tim independen Buya Syafii Maarif telah diberitahu Presiden Jokowi bahwa tak akan melantik Komjen BG sebagai Kapolri. Namun keputusan itu baru akan disampaikan pada pekan depan setelah kunjungan kenegaraan ke Malaysia, Brunei Darusalam, dan Filipina.