Meski diwarnai profit taking sepanjang perdagangan, IHSG pada penutupan menguat 4,869 poin pada titik level baru 861,318.

Maraknya pasar saham dengan masuknya dana asing memberikan peluang IHSG menciptakan rekor-rekor baru dalam sejarah bursa saham.

IHSG kembali pecahkan rekor baru di level 835,905. Menguatnya bursa global dan turunnya harga minyak mengangkat bursa regional dan berimbas ke Indonesia.

Indeks diperkirakan akan bergerak dengan kisaran tipis namun cenderung mengalami tekanan karena sejumlah sentimen negatif.

HSG pada perdagangan Kamis diperkirakan akan bergerak stagnan dengan kecenderungan melemah. Dikhawatirkan melemahnya bursa global karena kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve akan memberikan imbas.

Aksi ambil untung membuat indeks harga saham gabungan pada penutupan perdagangan Rabu (22/9/2004) turun 5,628 poin pada level 818,230.

Sepinya sentimen positif membuat perdagangan di BEJ lesu. Akibatnya, IHSG pada penutupan Jumat (20/8/2004) turun 3,217 poin pada level 750,472.

IHSG pada perdagangan Kamis diperkirakan akan cenderung mengalami penguatan di kisaran level 758-765. Hal tersebut sedikit dipengaruhi oleh naiknya bursa regional dan global

Naiknya bursa regional dan global terkait kenaikan suku bunga The Fed yang sesuai ekspektasi pasar, membuat IHSG menguat 11,504 poin pada level 763,947.

IHSG pada perdagangan Selasa diperkirakan akan kembali melemah. Pasalnya sentimen dari regional dan global cenderung sepi sehingga investor menahan diri untuk melakukan transaksi.