"Ustaz Bernard menyelamatkan dan melindungi yang diduga penyusup bernama 'Ninoy' dari amukan massa," kata Slamet Maarif.

Gus Miftah dan Ustaz Felix Siauw mendadak menjadi pembicaraan di media sosial. Dua pemuka agama itu ramai usai beredar foto dan tulisan menohok terkait mereka.

YPKP65 melaporkan sejumlah temuan terkait tragedi 1965-1966 kepada Komnas HAM. Mereka melaporkan temuan 346 kuburan massal yang diduga hasil pembantaian.

Polda Metro Jaya telah membentuk tim untuk menangkap para pelaku. Tim saat ini masih di lapangan untuk mengejar para pelaku.

Rekan Ninoy yang juga relawan Jokowi, Jack Lapian, menyebut Ninoy dianiaya karena tulisannya yang dianggap menghina tokoh-tokoh yang dihormati pelaku.

Ninoy Karundeng akhirnya memberanikan diri melaporkan pencuilkan dan penganiayaan tersebut. Kasus itu mulai diselidiki polisi.

Aktivisi mahasiswa dipersekusi salah satu ormas di Banyumas. Mereka sempat mengalami kekerasan fisik dan sekretariat diobrak-abrik oleh massa yang datang.

Bermula dari informasi adanya penistaan simbol negara pada Jumat (16/8) sore di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur. Terpantik sebuah bara yang coba diredam sejak lama. Keceriaan di perayaan Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia diwarnai aksi persekusi. Siapa yang bermain api?

"Kalau saya lapor polisi, saya mati. Karena saya kan diantar ke rumah. Mereka ngamuk Bro, saya selamat aja itu udah untung," tutur Ninoy kepada Jack.

Demonstrasi mahasiswa dan pelajar berlanjut. Demo berujung ricuh. Seperti pada gelombang demo pada pekan lalu, ada kemungkinan massa disusupi.