Beberapa nama mencuat jadi kandidat menteri kesehatan pada kabinet Jokowi yang nantinya akan menggantikan Nafsiah Mboi. Meski enggan menyebutkan nama, kalangan dokter punya kriteria sendiri untuk menteri kesehatan baru.

Masih ingat dengan letusan Gunung Merapi yang menimpa Yogyakarta dulu? Setelah kejadian itu, ada alternatif wisata lain di Yogyakarta yang memacu adrenalin, yakni Lava Tour. Di sini, turis bisa mengelilingi Merapi dengan jeep 4WD.

Komunikasi mungkin masih dianggap bukan sesuatu yang penting bagi kalangan tenaga medis, khususnya dokter. Padahal dengan komunikasi yang baik, serta pemberian waktu konsultasi yang lebih banyak, tingkat kesembuhan pasien bisa menjadi lebih tinggi.

Program pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bertujuan menyediakan akses layanan kesehatan pada seluruh masyarakat Indonesia. Lantas dari segi obat-obatan, agar biaya tetap efisien namun tak menurunkan kualitas pelayanan, mana yang harus dipilih?

Bagi Anda yang berada di kota besar, jumlah dokter spesialis mungkin terlihat cukup. Padahal menurut pakar ekonomi kesehatan, jumlah tenaga dokter spesialis di Indonesia masih sangat kurang. Selain itu, jumlah yang ada juga tak rata ada di seluruh provinsi.

Tingginya kejadian Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia hingga menyumbang 64 persen kematian memerlukan gerakan serius selama sepuluh tahun ke depan guna menurunkan faktor risiko untuk mencegah PTM di Indonesia.

Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti kanker, diabetes, hipertensi dan sakit jantung menyebabkan 64 persen kematian di Indonesia. Bahkan di tingkat global, studi World Economic Forum tahun 2011 menunjukkan jika tak dicegah PTM bisa menelan biaya kesehatan sampai US 47 Triliun.

Pusing-pusing dan terasa berat di bagian tengkuk kerap kali hanya dikira gejala masuk angin oleh sebagian orang. Padahal, pusing bisa jadi tanda hipertensi yang jika tak ditangani dengan tepat bisa jadi faktor risiko gagal ginjal dan stroke.

Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan lebih dari seperempat penduduk Indonesia menderita hipertensi. Lebih memprihatinkan lagi, jumlah usia remaja yaitu 18-24 tahun yang terkena hipertensi juga tinggi, sebanyak 12,2 persen.

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menyumbang angka kematian cukup tinggi di Indonesia dengan munculnya komplikasi penyakit lain seperti stroke dan gagal ginjal. Salah satu faktor yang menjadi kendala penyakit ini adalah kepatuhan dari si pasien.