Sejumlah kalangan menilai diplomasi Indonesia lemah terkait wilayah perbatasan. Di depan pejabat Kemlu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menegaskan perlunya kerja keras dan diplomasi yang efektif.

Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menekankan pentingnya berdiplomasi dan menjaga persahabatan dengan Malaysia. Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, menilai isi pidato SBY sudah tepat.

"Kalau kita ingin damai, maka kita harus siap berperang", begitu kata SBY pada peresmian Monumen Trikora dan Dwikora tahun lalu. "Kalau memang pilihan bangsa ini perang (dengan Malaysia), ya perang. Saya akan berada di paling depan".

Dianggap kurang greget dalam melakukan diplomasi dengan Malaysia dan tidak mengirimkan pegawainya di kursus Lemhanas selama tujuh tahun terakhir, Kementerian Luar Negeri Dinilai kurang nasionalis. Namun Menlu Marty Natalegawa buru-buru menolak hal itu.

Tindakan Presiden SBY yang mengirim surat kepada PM Malaysia Datuk Sri Najib Tun Razak untuk mempercepat perundingan perbatasan perairan Indonesia dinilai memundurkan upaya diplomatik yang telah dicapai selama ini.

Tudingan bahwa Presiden SBY tidak serius menangani nasib para  TKI yang terancam hukuman mati di Malaysia dinilai tak berdasar. Sebagai Presiden, SBY sangat peduli nasib WNI di luar negeri.

Tidak tegasnya diplomasi Indonesia-Malaysia dalam kasus penangkapan 3 anggota DKP karena Indonesia tidak memiliki data akurat tentang posisi kapal. Hal tersebut dipicu karena nihilnya koordinasi antar lembaga pemerintahan.

Indonesia berpotensi besar untuk memperluas wilayah yuridiksi laut di sebelah barat laut Sumatera. Caranya dengan mengambil alih wilayah laut internasional di kawasan itu.

Kementerian Luar Negeri masih mempelajari hukum di Malaysia terkait 171 WNI yang terancam dihukum mati. Karena itu Kemlu menyewa pengacara Malaysia untuk membela para WNI tersebut.

Indonesia akan membahas masalah perbatasan dengan Malaysia di Kinabalu, Malaysia, 6 September 2010 mendatang. Dalam pertemuan itu, Menlu Marty Natalegawa akan bertemu dengan Menlu Malaysia Datuk Seri Anifah Aman.