Sekali-sekali bikin hidangan istimewa ini. Racikan soto khas Betawi ini memakai santan dan susu serta rempah untuk bumbunya. Karenanya rasanya gurih enak. Ditambah berbagai pelengkap, makin mantap!

Sekali-sekali bikin hidangan istimewa ini. Racikan soto khas Betawi ini memakai santan dan susu serta rempah untuk bumbunya. Karenanya rasanya gurih enak. Ditambah berbagai pelengkap, makin mantap!

Kemeriahan HUT ke 70 RI juga terasa di Cinnamon Restaurant. Promosi hidangan nusantara ‘Flavors of Archipelago’ yang digelar selama seminggi ini menampilkan kolaborasi antara chef Petty Elliott dan Executive Chef Thierry Le Quéau.

​Kuliner Indonesia kini makin digemari karena citarasa aslinya. Banyak orang ketagihan dengan citarasa unik makanan tradisional. Kali ini Mal Ciputra menghadirkan Kampoeng Legenda dengan puluhan penjaja kuliner untuk memanjakan lidah pengunjung.​

Cakar ayam enak diolah menjadi sup, soto atau diungkep. Tetapi sebelum diolah perlu dibersihkan dengan benar agar aromanya tidak amis dan rasanya empuk dan lembut.

Siapa yang tak suka ​makanan ​Minang? ​R​asanya yang gurih dengan paduan rempah yang nikmat dapat menambah selera makan. Sajian soto berkuah bening gurih atau gulai telur yang kental bisa menjadi sajian spesial saat berbuka dan juga sahur.

Kuah bening dengan tambahan daging sapi atau suwiran ayam sangat menggiurkan. Selain itu, beragam isian juga ditambahkan sepetri tauge yang renyah, suun yang lembut hingga aneka kacang-kacangan yang semakin menambah tekstur serta rasa yang gurih.

Soto khas Minang ini kuahnya bening dengan wangi kapulaga yang semerbak. Isinya suun, perkedel dan dendeng daging yang renyah. Enak dimakan panas dengan kerupuk dan taburan bawang goreng.

Soto khas Minang ini kuahnya bening dengan wangi kapulaga yang semerbak. Isinya suun, perkedel dan dendeng daging yang renyah. Enak dimakan panas dengan kerupuk dan taburan bawang goreng.

Sebanyak 60 mahasiswa Amerika dan para chef Le Cordon Bleu College di Pasadena mengikuti kelas khusus William Wongso. Nama sekolah ini berakar pada masa Raja Henry III (1578).