Operator satelit Intelsat mengumumkan kesepakatannya untuk mengakuisisi rivalnya, PanAmSat Holding, demi menjadi operator satelit terbesar. Nilai akuisisi mencapai US$3,2 miliar.

Akibat adanya biaya bersih yang mencapai Rp 186,3 miliar, laba bersih PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) semester satu 2005 anjlok hingga 88 persen menjadi Rp 14,5 miliar.

Bank Negara Indonesia (BNI) antusias mengakuisisi Bank Tabungan Negara (BTN). Namun, Dirut BTN Kodradi tetap menolak diakuisisi perbankan. Lah!

Perusahaan penyedia jasa teknologi informasi PT Jati Piranti Solusindo menawarkan saham perdana sebanyak 30 persen saham ke publik.

Meneg BUMN Sugiharto menegaskan, BTN tidak akan dimerger dengan BNI. Ia mengaku, sejak awal tidak pernah mendorong BTN ke arah merger dengan BNI.

BTN secara tegas menolak melebur ke BNI. Tapi BTN tetap membuka diri untuk diakuisisi bank lain, selain BNI. "Akuisisi yes, merger no," kata Dirut BTN.

Pemerintah membuka peluang bank-bank lain di luar BNI mengakuisisi BTN, untuk memperkuat modal BTN guna mewujudkan program pembangunan 1 juta rumah.

Rencana go public PT Excelcomindo Pratama (XL) semakin jelas. Perseroan mengumumkan melepas 20 persen saham pada penawaran perdana.

Bank Syariah Mandiri mengkaji penerbitan obligasi konversi senilai Rp 250 miliar yang bisa ditukarkan dengan saham pada saat perusahaan melakukan IPO tahun 2006. Selain obligasi konversi perseroan juga mengkaji penerbitan obligasi sub ordinasi.

HIPMI menargetkan 100 ribu anggotanya bisa jadi investor di pasar modal. Selain itu 5 perusahaan anggota HIPMI juga ditargetkan go public.