Massa dari berbagai aliansi terus berdatangan untuk memberikan dukungan pada KPK. Menjelang subuh, massa semakin banyak dan mulai duduki Jalan HR Rasuna Said.

Polri menegaskan tindakan mereka untuk menangkap penyidik KPK Kompol Novel Baswedan sesuai hukum. Ada laporan dari masyarakat dan LSM soal dugaan penganiayaan yang dilakukan Novel pada 2004.

Dua belas orang polisi yang datang untuk menjemput penyidik KPK, Kompol Novel Baswedan sudah tidak terlihat lagi di KPK. Mereka meninggalkan KPK tidak secara serempak.

Menyusul adanya anggota Provost dan perwira Mabes Polri yang datang ke KPK, massa dari berbagai aliansi terus berdatangan untuk memberikan dukungan. Menjelang sinar mentari muncul, suasana lembaga itu justru semakin ramai.

Bukan cuma polisi dari Mapolda Bengkulu saja yang mencari Kompol Novel Baswedan ke KPK. Bahkan tim Densus dari Polda Metro Jaya juga ikut menyambangi rumah Novel di Kelapa Gading.

Situasi KPK sangat mencekam menyusul adanya anggota Provost dan perwira Mabes Polri yang datang ke lembaga tersebut. Wakil ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan masih ada 2 kompi polisi yang berada di sekitar KPK.

Polisi ingin menangkap penyidik KPK Kompol Novel Baswedan. Polisi beralasan Novel ditangkap terkait kasus pembunuhan. Namun, Novel mengaku tidak tahu kasus pembunuhan apa yang dialamatkan kepadanya.

Rumah Kompol Novel Baswedan di Kelapa Gading, Jakarta Timur, didatangi polisi pada Jumat pagi. Ada dua polisi yang mendatangi rumahnya dan memotretnya.

Mabes Polri akan segera menggelar jumpa pers terkait kehadiran Provost dan sejumlah polisi berpakaian preman di Gedung KPK. Belasan polisi yang hadir di KPK berasal dari Mapolda Bengkulu.

Situasi KPK sangat mencekam menyusul adanya anggota Provost dan perwira Mabes Polri yang datang ke lembaga tersebut. Dukungan terhadap KPK terus berdatangan, Wakil ketua KPK Bambang Widjojanto mengucapkan terima kasih kepada publik.