Penyidik KPK, Kompol Novel Baswedan diburu Polda Bengkulu dan Polda Metro Jaya terkait kasus penganiayaan berat tahun 2004. Upaya penangkapan tersebut dinilai janggal. 22 Pengacara pun disiapkan untuk membela Novel.

Salah satu penyidik KPK, Novel Baswedan kini berada di tempat yang aman. Pihak KPK memastikan ketua tim satgas yang menyidik kasus simulator SIM di Korlantas Polri tersebut dalam perlindungan KPK.

Belasan polisi dari Polda Bengkulu mendatangi KPK pada Jumat (5/10) malam untuk menangkap penyidik KPK, Novel Baswedan. Ada apa dibalik aksi polisi itu?

Belasan polisi dari Mapolda Bengkulu dan Polda Metro Jaya menyatroni KPK, Jumat (5/10) malam kemarin. Untuk mengetahui latar belakang kedatangan itu, Komisi III akan segera memanggil Kapolri Jenderal Timur Pradopo. 

Demonstran yang berdatangan mendukung KPK sejakm malam tadi hingga menjelang pagi saat ini sudah tak terlihat. Gedung KPK kini dalam keadaan sepi.

Mabes Polri terus memonitor kasus dugaan korupsi pengadaan alat simulasi SIM yang melibatkan mantan Kepala Korlantas Polri, Irjen Djoko Susilo. Polri berharap kasus tersebut cepat tuntas.

KPK tak langsung menahan tersangka kasus korupsi simulator SIM Irjen Pol Djoko Susilo pada pemeriksaan perdananya. Pimpinan KPK memutuskan untuk melakukan evaluasi terlebih dulu tentang pemeriksaan perdana ini sehingga belum melakukan penahanan.

Ketika jam kerja telah berakhir pada Jumat (5/10), seketika 2 kompi anggota Polisi mendatangi KPK untuk menjemput Kompol Novel Baswedan. Berikut kronologi upaya penjemputan itu.

Massa dari berbagai aliansi terus berdatangan untuk memberikan dukungan kepada KPK. Selain berorasi, mereka menggelar aksi membakar ban, kursi dan spanduk.

Demi melindungi penyidiknya, Kompol Novel Baswedan, pimpinan KPK pasang badan dari upaya penjemputan paksa oleh petugas Polri. Sepak terjang sang penyidik itu memang cukup mengesankan