Aksi massa yang menewaskan perampok sepeda motor atau begal kembali terjadi. Di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), seorang begal tewas dikeroyok setelah diteriaki oleh korbannya.

Memberantas pembegalan yang marak terjadi di kawasan Jabodetabek tidak hanya dengan menangkap para pelaku kejahatan. Namun, harus dilihat apa akar permasalahan dari perilaku kejahatan yang sedang meresahkan masyarakat tersebut.

Dihujat sana-sini, hakim Sarpin yang awalnya selalu menghindar akhirnya bicara blak-blakan. Majalah Detik secara eksklusif mewawancarai Sarpin.  

Dua pelaku begal di Lamongan berhasil diamankan, Jumat malam. Ironisnya, salah satu pelaku yang berhasil diamankan masih berstatus pelajar SMA. Dia berdalih hasil kejahatannya untuk biaya sekolah.

Pembegalan yang marak terjadi di wilayah Jabodetabek sudah sangat meresahkan masyarakat. Menurut Kriminolog Unpad Yesmil Anwar pola kejahatan pembegalan sudah berubah dari pencurian ke pembunuhan.

Sebanyak 558 preman terjaring Polda Lampung selama 14 hari operasi. Dalam kegiatan dengan sandi Cempaka 1 Krakatau 2015 ini juga disita beberapa pucuk senjata api dan kendaran yang diduga hasil pencurian.

Tiga pelaku perampokan berhasil ditangkap di kawasan Giant Yasmin, Bogor Barat, Kota Bogor. Para pelaku perampokan ditangkap setelah merampok seorang wanita yang sedang mengambil uang di ATM.

Polisi masih mendalami identitas pelaku begal yang dibakar massa hingga tewas. Pelaku pembakaran juga akan dijerat hukum.  

Serbo alias Abu (25) begal motor asal Lampung Utara dibekuk polisi. Dia dikenal sebagai begal sadis, 2 orang korban sudah dia bunuh, dan yang lainnya dia lukai. Tapi aksi sadisnya berakhir di tangan polisi. 

Kelompok begal bersenjata tajam juga mengusik ketenangan warga Kota Semarang, Jawa Tengah. Bahkan empat begal yang baru saja ditangkap mengincar perempuan yang dikenal lewat jejaring sosial Facebook.