Kapitra menuding Reuni 212 bernuansa politis. Namun hal itu dibantah politikus Partai Gerindra, Asril Tanjung. Asril mengklaim Reuni 212 bersih dari politik.
PBNU memprotes keras tweet yang diduga milik Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi, yang isinya menyebut 'organisasi sesat'.