Tiga pria yang mengaku jenderal dari pasukan perdamaian PBB ditangkap Polresta Medan. Menko Polhukam Tedjo Edhy menyebut motif mereka hanya cari duit.

Tiga jenderal gadungan berseragam PBB mencoba menemui Pangdam Bukit Barisan Mayjen TNI Winston P Simanjuntak. Namun begitu sampai ruang tamu, kehadiran mereka sudah mencurigakan. Apa motif ketiganya menemui Pangdam?

Saat ditanya polisi, baju-baju beratribut PBB yang digunakan para jenderal gadungan bukan dari institusi resmi, melainkan seragam palsu yang dijual bebas di pasar Senen, Jakpus.

Pihak kepolisian menahan enam orang dalam kasus penganiayaan tiga orang pekerja rumah tangga di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Penyelidikan juga dilakukan terkait dugaan adanya korban tewas akibat dianiaya para pelaku.

Polresta Medan menyebut tiga jenderal PBB gadungan yang jadi tersangka beralamat di Jakarta. Mereka tak melaksanakan wajib lapor Senin dan Kamis sebagaimana yang ditetapkan. Di mana posisi ketiganya kini?

Belum ada laporan korban penipuan 3 jenderal PBB gadungan di Medan. Satu di antaranya diduga terlibat kasus penipuan di Sulawesi Utara (Sulut). Disebut-sebut, ia sudah masuk DPO.

Ada-ada saja yang dilakukan para 'jenderal PBB'. Sebelum diperiksa oleh Polresta Medan, Sumatera Utara, rupanya para jenderal gadungan itu juga pernah melakukan aksi 'saling pecat' di dunia maya.

3 Pria yang mengaku jenderal dari United Nation The Peace Keeping Forces South East Asia (UN-TPKFCSEA) atau Pasukan Perdamaian PBB Wilayah Asia Tenggara pernah bertamu ke Kodam I/Bukit Barisan. Pihak Kodam menduga mereka hendak menipu. Apakah sudah ada korban penipuan 3 'jenderal' itu di Medan?

3 'Jenderal PBB' yang diamankan di Medan tak ditahan. Ia hanya dikenakan wajib lapor. Ternyata ketiganya tak melapor. Lalu bagaimana?

Keberadaan posisi panglima tertinggi, pendiri dan guarantor tunggal, hingga jenderal bintang lima di PBB--seperti yang diklaim jenderal gadungan di Medan-- dipastikan tidak pernah ada.