Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal pembatasan alat peraga kampanye bagi calon anggota legislatif disebut sebagai keputusan yang iriasional. Alat peraga adalah salah satu modal caleg untuk lebih dikenal masyarakat.

Bawaslu menggugurkan caleg asal PAN Selviana Sofyan Hosen karena dianggap tidak memenuhi syarat administrasi terkait ijazah SMA. Keputusan ini berbuntut pada laporan Selviana ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Bawaslu akhirnya mengabulkan permohonan Hanura untuk memperbaiki nomor urut calegnya serta diperbolehkan mengikuti proses Pemilu 2014. Atas keputusan itu, Hanura menyampaikan apresiasi.

Kisruh sengketa pemilu antara KPU dan PAN mencapai titik terang. Badan Pengawas Pemilu memberikan keputusan caleg PAN Dapil Sumbar I masih dapat mengikuti penyelenggaraan Pemilu 2014, namun dengan sejumlah pengorbanan.

Bawaslu akhirnya mengabulkan permohonan Hanura untuk memperbaiki nomor urut calegnya serta diperbolehkan mengikuti proses Pemilu 2014.

Bawaslu mengabulkan permohonan sengketa pemilu yang disampaikan oleh PPP. Hal itu terkait tidak diikutsertakannya Daerah Pemilihan Jawa Barat II dan Jawa Tengah III dari partai tersebut berdasarkan keputusan KPU.

KPU mencoret seluruh caleg Partai Hanura di Dapil Jawa Barat II karena tak memenuhi keterwakilan 30 persen caleg perempuan. DPP Hanura telah melaporkan hal tersebut kepada Bawaslu.

KPU menggugurkan seluruh caleg Partai Hanura di Dapil Jabar II karena salah menempatkan nomor urut caleg perempuan. Ketua DPP Hanura Bidang Hukum Teguh samudera, menyatakan akan memperkarakan ketentuan penempatan itu kepada Bawaslu.

KPU mencoret seluruh caleg Partai Hanura di Dapil Jawa Barat II karena salah menempatkan caleg perempuan di nomor urut. KPU menyampaikan maaf karena pencoretan itu dilakukan pada hari DCS diumumkan.

KPU sangat tegas memastikan keterwakilan 30% caleg perempuan. Menteri Perberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumerlar pun angkat jempol untuk KPU.