Meski banyak kasus kanker dialami oleh orang dewasa namun bukan berarti pola hidup sehat untuk pencegahan kanker baru dimulai saat dewasa. Justru sebaiknya pola hidup sehat dilakukan sejak dini agar anak terbiasa menjalani gaya hidup sehat.

Saat ini kanker masih menjadi penyakit yang paling ditakuti. Meski kini telah bisa dideteksi secara gratis di puskesmas, masih ada orang yang enggan melakukan deteksi dini kanker, misalnya saja untuk kanker leher rahim dan kanker payudara.

Dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia yang jatuh tiap tanggal 4 Februari, pemerintah mengimbau masyarakat berpola pikir dan pola hidup sehat dengan cara CERDIK. Ini penting untuk mengurangi risiko terkena kanker.

Peringatan Hari Kanker Sedunia bukanlah peringatan yang bersifat suka cita, tetapi sebagai pengingat masih tingginya prevalensi penyakit kanker di Indonesia. Berkaitan dengan peringatan ini, Kementerian Kesehatan RI berkomitmen menurunkan angka pasien kanker.

Hari Kanker Sedunia merupakan momentum untuk mengkampanyekan gaya hidup sehat. Termasuk pola makan dengan gizi seimbang, yang kadang-kadang sulit diterapkan karena saking banyaknya godaan.

Jumlah penderita kanker di seluruh dunia diperkirakan akan naik hingga 300 persen di 2030. Sebagian besar kasusnya berasal dari negara berkembang, termasuk Indonesia.

Aksi simpatik peduli kanker akan dilakukan bertepatan dengan momen Hari Kanker Sedunia yang jatuh tepat hari ini. Dokter mengatakan bahwa kampanye kali ini tidak hanya menyasar para kelompok berisiko, namun juga anak-anak muda.

Menjadi salah satu jenis kanker yang mematikan di Indonesia, kanker serviks menurut Menteri Kesehatan RI, Prof Dr dr Nila F. Moeloek, SpM(K) justru paling mudah dicegah. Mengapa?

Hari Kanker Sedunia yang diperingati setiap 4 Februari dinilai sebagai momentum tepat untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat soal kanker. Komisi Penanggulangan Kanker Nasional rencananya akan menggelar aksi simpatik bertepatan dengan momentum tersebut.

Hari Kanker Sedunia jatuh pada tanggal 4 Februari. Dengan mengambil tema 'Debunk the Myths', masyarakat Indonesia diajak untuk lebih aware terhadap penyakit kronis ini.