Arif Rohmana, mengaku tidak pernah bermaksud meneror Presiden SBY dan istrinya dengan SMS. Guru sebuah SMP di Pandeglang itu hanya berniat mengadukan nasib yang dialaminya.

Arif Rohmana, pengirim SMS ke Presiden SBY, setelah 2 hari diperiksa polisi akhirnya dibebaskan. Pria tersebut mengaku kapok dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

Tak ada maksud serius dari SMS teror yang dikirimkan oleh Arif Rohmana (39) kepada Presiden SBY. Guru SMP itu mengirimkan SMS tersebut hanya karena ingin mencari perhatian alias caper dari SBY semata.

Guru SMP yang dicokok polisi Pandeglang, Banten, karena mengirim SMS ke Presiden SBY dibebaskan pagi ini. Arif menyesali perbuatannya.

Teror berupa SMS yang berisi ancaman kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan keluarga diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Presiden SBY tidak akan ikut campur dalam masalah ini.

Pria asal Pandeglang, Banten ditangkap polisi akibat mengirimkan SMS kepada Ibu Ani Yudhoyono. Keluarga mengaku isi SMS cuma terkait masalah pembangunan Sutet. Namun pihak Istana membantah hal tersebut. Isi SMS juga berupa teror terhadap Presiden SBY dan keluarga.

Polda Banten mengaku tengah memeriksa Arif Rohmana (39) terkait kasus pengiriman SMS ke Ibu Ani Yudhoyono perihal Sutet. Status Arif saat ini masih sebagai saksi.

Arif Rohmana (39), warga Pandeglang, Banten ditangkap polisi. Dia ditangkap lantaran mengirim SMS kepada Ibu Negara Ani Yudhoyono yang berisi keluhan dipasangnya Sutet yang melintas di rumahnya yang dia anggap membahayakan.

Gembong teroris asal Malaysia Noordin M Top telah berpindah dari Pandeglang, Banten setelah menikahi Novi Lutfiati. Noordin diduga sekarang berada di Jawa Tengah.

Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri enggan berandai-andai soal kabar yang mengatakan Noordin M Top telah menikah lagi dengan seorang gadis asal Pandeglang, Banten.