Saat ini dunia masih mencari cara melawan beberapa penyakit mematikan seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Korea Utara mengklaim punya jawabannya.

Dedemit maya memanfaatkan wabah Middle East Respiratory Syndrome (MERS) di Korea Selatan dan daerah lainnya untuk menyebarkan Trojan.Swort melalui email spam.

Nama Balamurali Ambati pernah begitu tenar karena lulus sekolah kedokteran di usia muda, 17 tahun. Ia tercatat sebagai dokter termuda.

Membahagiakan orang tua tentu adalah keinginan setiap anak, tak terkecuali dr Sita Ayu Arumi, SpOG. Lulus dokter spesialis di usia 28 tahun, ia patut bangga.

Selain Dr Kent Brantly, masih ada empat pahlawan lain yang berjasa besar bagi penanganan awal wabah Ebola di Afrika Tengah. Bermodal fasilitas seadanya, orang-orang muda ini mengerahkan kemampuan mereka untuk merawat pasien Ebola.

Wabah MERS yang melanda Korsel, membuat khawatir negara tetangganya Korut. Korut bersumpah melakukan langkah khusus mencegah penyebaran MERS ke wilayahnya.

Tahun lalu, dunia dihebohkan dengan wabah Ebola di sejumlah negara di Afrika Tengah yang menjatuhkan lebih dari 4.700 korban. Bahkan bukan hanya penduduk setempat saja yang terkena serangan virus mematikan ini, melainkan juga tim medis yang dikirim untuk membantu mereka.

Memiliki jadwal penerbangan langsung ke Jeddah, Arab Saudi, membuat bandara Kualanamu di Medan lebih mewaspadai virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS).

Korea Selatan mengkarantina lebih dari 1.300 orang terkait kasus MERS. Kementerian Kesehatan RI memastikan kesiapan sarana dan prasana yang untuk menghadang penyakit tersebut.

Presiden Joko Widodo dijadwalkan bertandang ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Presiden Barack Obama November nanti. Dalam pertemuan tersebut, salah satu yang akan dibicarakan oleh Jokowi adalah mengenai konsep pertahanan Indonesia.