Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek Hambalang, Deddy Kusdinar mengaku pernah menyampaikan bungkusan berisi uang ke Choel Mallarangeng. Namun, Deddy mengklaim bungkusan itu sebenarnya bukan berasal darinya.

Libur Imlek kali ini jadwal kunjungan keluarga di rutan KPK tetap seperti biasa. Hal itu dimanfaatkan para istri dan keluarga untuk menjenguk tersangka maupun terdakwa yang ditahan di rutan KPK.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mendatangi Bareskrim Polri. Kedatangannya memang cukup mengejutkan. Mahfud mengaku dia melaporkan ke polisi karena mendapat tudingan bermain di sengketa Pilkada Banten. 

Choel Mallarangeng mengakui pernah menerima uang USD 550 ribu dan Rp 2 miliar terkait kasus Hambalang, namun Choel sama sekali tidak mengetahui untuk keperluan apa uang tersebut. Kesaksian Choel ini mengundang kecurigaan majelis hakim.

Choel Mallarangeng pernah menerima US$ 550 ribu dari terdakwa kasus Hambalang Deddy Kusdinar. Choel pun melaporkan uang itu ke KPK setelah ditegur kakaknya, Andi Mallarangeng. 

Andi Zulkarnain Mallarangeng alias Choel mengaku pernah menerima uang Rp 2 milliar dari PT Global Daya Manunggal, perusahaan subkontraktor Hambalang dan juga dari Deddy Kusdinar.

Choel Mallarangeng mengakui pernah menerima US$ 550 ribu dari terdakwa kasus Hambalang Deddy Kusdinar. Namun dia mengklaim tidak mengetahui untuk apa uang itu diberikan. 

Anas Urbaningrum tak mempersoalkan makanan yang disajikan di Rutan KPK. Lancar-lancar saja makanan yang disajikan dia santap. 

Selain Anas Urbaningrum, sidang kasus Hambalang dengan terdakwa Deddy Kusdinar akan menghadirkan saksi-saksi lain. Di antaranya adalah politikus PDIP Olly Dondokambey dan Choel Mallarangeng.

Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng dikabarkan sempat bertemu di dalam rutan KPK. Dua tokoh Partai Demokrat yang kini ditahan KPK itu kini sama-sama aktif menulis.