Begal motor marak terjadi sejak awal tahun ini. Namun menurut Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, kasus begal dari kurun Februari 2014 hingga Februari 2015 hanya meningkat 4 persen dari sisi kuantitas kejadian begal.

Pihak Kepolisian Daerah Metro Jaya menyebut, ada pergeseran jam rawan kejahatan dari malam hari ke siang hingga sore hari. Untuk mengantisipasi hal ini, Polda Metro Jaya bersama jajaran Polsek dan Polres mengintensifkan kegiatan patroli pada siang hari.

Polda Metro Jaya ‎mengevaluasi kerawanan kejahatan jalanan di tengah keramaian masyarakat. Kerawanan kejahatan yang tadinya terjadi pada malam hingga dini hari, kini mulai bergeser ke siang dan sore hari.

Sosok Mamat Surahmat (55) yang tewas di tangan komplotan pembegal terkenal baik dan humoris. Tak hanya itu, ternyata juragan beras tersebut juga sangat murah hati di mata pelanggan toko sembakonya di Pasar Ciracas, Jakarta Timur.

Maraknya kasus kejahatan melalui aksi pembegalan yang cukup meresahkan masyarakat Indonesia beberapa bulan belakangan menjadi salah satu perhatian para bikers.

Empat orang membegal Mamat Surahmat (55) yang membawa uang ratusan juta saat hendak pulang dari tokonya. Menurut saksi, para pembegal berboncengan dengan 2 motor, salah satunya adalah motor Suzuki Satria FU.

Mamat Surahmat (55) yang tewas setelah dibegal tak langsung ambruk dari motornya. Ia masih sempat berada di atas motornya sebelum ambruk usai melawan komplotan begal yang berhasil membawa uang Rahmat sebesar lebih dari Rp 500 juta.

Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus begal yang menewaskan juragan beras, Mamat Surahmat alias Haji Rahmat (55) di Ciracas, Jaktim, Sabtu (20/3) kemarin. Diduga kuat, para pelaku sudah membuntuti korban sejak keluar dari rumahnya di kawasan Cijantung, Jakarta Timur.

Mamat Surahmat (55) tewas setelah ditembak komplotan begal yang mengincar uang ratusan juta miliknya. Ia sempat melawan sebelum akhirnya ambruk dari motornya usai para pembegal membacok dan melemparkan timah panas ke tubuhnya .

Kehilangan orang terkasih tak ayal sangat memilukan, apalagi jika dengan cara yang sangat keji. Mungkin itulah yang dirasa keluarga korban begal, Mamat Surahmat (55), saat prosesi pemakaman juragan beras itu.