Pemerintah Indonesia akhirnya memilih jalur negosiasi untuk membebaskan 20 Anak Buah Kapal (ABK) yang disandera perompak Somalia. Dengan memilih langkah negosiasi, Indonesia akan terus menjadi target para perompak.

Rombongan Komisi I DPR yang berkunjung ke Turki diberi kesempatan bertemu Presiden Turki. Pertemuan ini membahas kemungkinan kerjasama pertahanan yang lebih baik antar kedua negara.

Situasi Libya semakin memanas. Pihak KBRI Tunis pun mengevakuasi WNI yang masih berada di Tripoli, Libya. Tercatat 2 TKW dan seorang wartawan Metro TV dievakuasi dari negeri yang tengah bergolak itu.

Malaysia menawarkan bantuan operasi militer pembebasan sandera bajak laut Somalia ke Indonesia. Namun, hingga saat ini belum ada komunikasi serius tentang hal tersebut.

Pemerintah mengisyaratkan akan memenuhi permintaan tebusan perompak Somalia untuk membebaskan 20 orang awak kapal Indonesia di Kapal MV Sinar Kudus. Namun Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menolak memberikan detail tebusan itu.

Pemerintah Yunani melihat positif inisiatif Indonesia mengenai Dialog Lintas Agama dan menilainya sebagai kekuatan politik luar negeri Indonesia.

Kemlu menyerahkan klaim asuransi kepada keluarga dua anak buah kapal (ABK) Ocean Lark yang tenggelam di Laut Cina Selatan pada 6 Januari 2010. Keluarga kedua ABK itu menerima total 265.400 dollar Singapura atau sekitar Rp 1,78 miliar.

Kementerian Luar Negeri Malaysia telah mengirimkan surat kepada otoritas Indonesia untuk memprotes intrusi aparat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPP) ke perairan Malaysia dan menangkap dua perahu nelayan setempat.

Rezky Judiana Detika Syaranie alias Kiki cemas ayahnya, Slamet Juari, dan 19 ABK yang menjadi korban penyanderaan perompak somalia, sejak 16 Maret 2011, belum juga pulang. Kiki lalu mengirim surat ke SBY.

KBRI Tunis kembali memulangkan 14 orang warga negara Indonesia (WNI) eks Libya pada Senin (4/4), kemarin. Dari 14 WNI tersebut, 2 di antaranya adalah mahasiswa yang sebelumnya ngotot tak mau dievakuasi.