Rekomendasi Tim 8 cukup tegas. Selain merekomendasikan agar kasus Bibit-Chandra distop, Tim bentukan SBY ini juga merekomendasikan reposisi personel di tubuh Kepolisian dan Kejaksaan.

Sejumlah anggota Polri, 2 di antaranya mantan penyidik KPK, berbicara soal berbagai hal terkait kasus Bibit S Rianto dan Chandra M Hamzah. Tindakan mereka dinilai bisa memperkeruh suasana. Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) didesak mengambil tindakan tegas.

Rencana kunjungan kenegaraan Presiden SBY ke Australia akan dijadwalkan ulang. Penjadwalan ulang ini terkait perkembangan proses hukum kasus Bibit-Chandra yang mulai menyerempet ranah politik.

Dalam persidangan Wiliardi Wizar, terungkap bahwa Sigid Haryo Wibisono ikut membiayai pengawal Antasari Azhar saat menjabat sebagai Ketua KPK. Jubir KPK Johan Budi mengatakan tidak akan mencampuri pengakuan itu.

Tidak sembarang orang dari luar bisa masuk ke ruang pimpinan KPK tanpa melalui prosedur yang sudah ditetapkan. Orang luar harus melewati buku tamu dan mendapat pengawalan.

Pergantian 3 kepala staf Tentara Nasional Indonesia secara serentak dinilai tak bisa dilepaskan dari kekisruhan KPK vs Polri belakangan ini. Langkah ini dilakukan sebagai batu loncatan Presiden untuk kemudian mencopot Kapolri dan Jaksa Agung.

Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tiba di kantor KPK. Seorang ulama Nadhlatul Ulama (NU) yang sudah menunggu Gus Dur, langsung menyematkan pita hitam ke lengan kanan sesepuhnya itu tanda berduka.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak menanggapi permintaan Kejaksaan Agung (Kejagung) atas rekaman yang dimiliki KPK. Ada prosedur yang harus dipenuhi.

Penyebutan nama Presiden SBY dalam transkrip rekaman yang berisi rekayasa kriminalisasi pimpinan KPK diakui pengacara Anggodo Widjojo hanya guyonan. ICW pun meminta agar polisi memeriksa Anggodo terkait guyonan yang tidak lucu tersebut.

Yuliana Gunawan. Nama perempuaan ini kini menjadi perhatian. Dialah yang dalam rekaman berisi rekayasa kriminalisasi pimpinan KPK, beberapa kali menyebut nama SBY. Siapa dia? The next Artalyta?