Wakapolri Komjen (Pol) Badrodin Haiti memberi sinyal akan menghentikan perkara yang terkait dengan pimpinan dan pegawai KPK terkecuali kasus Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.

Pegawai KPK menegaskan, aksi mereka sudah sesuai aturan, bukan bentuk ketidaktaatan terhadap pemimpin seperti yang ditudingkan Yuddy.

KPK untuk pertama kalinya mengaku kalah dalam urusan penanganan korupsi. Serangan bertubi-tubi dari berbagai penjuru arah melumpuhkan lembaga antikorupsi itu di kasus dugaan gratifikasi Komjen Budi Gunawan.

Para pegawai KPK melakukan aksi orasi di depan gedung KPK, menolak pelimpahan kasus Komjen Budi Gunawan ke Bareskrim Polri. Di depan pimpinan, mereka menyatakan menolak menggadaikan kehormatan lembaga itu.

Pertemuan antara pimpinan KPK, Jaksa Agung Prasetyo dan Wakapolri Komjen Badrodin Haiti menyepakati sejumlah hal termasuk pelimpahan berkas penyidikan Komjen Budi Gunawan ke Kejagung.

Peran Kabareskrim Komjen Budi Waseso di tengah kisruh KPK-Polri menjadi penting. Apalagi setelah kasus Komjen BG dilimpahkan darii KPK ke Kejagung, dan kemudian dari Kejagung ke Polri.

Tak hanya kasus pertama yang gagal berujung pemidanaan namun juga satu-satunya perkara yang tak pernah masuk ke penuntutan. Kasus ini berakhir dengan pelimpahan ke kejaksaan.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyerahkan kasus BG kepada Kejaksaan Agung. Ini alasannya seperti yang diungkapkan jaksa agung dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 2 Maret 2015. 

KPK mengaku kalah, meski tak menyerah, dengan melepas penyidikan kasus Komjen Budi Gunawan kepada Kejaksaan Agung dan diteruskan ke Polri. Namun Jimly Asshiddiqie menilai tak seharusnya isu ini dilihat berdasarkan "menang-kalah".

"Jangan ada lagi kesimpangsiuran manja, kalian jangan sembarangan lagi menulis tagline-tagline yang tidak berfaedah," kata Syahrini, si artis 'maju mundur cantik'.