Dubes Saudi Arabia Al Khayyat di Jakarta dipanggil Kemlu. Kepada Kemlu, Al Khayyat menyampaikan belasungkawa dan penyesalan atas hukuman pancung yang dilakukan pada TKW Indonesia Ruyati.

Seluruh negara yang tergabung konferensi Jenewa pernah sepakat mengedepankan komunikasi jika ada salah satu warganya yang berurusan dengan hukum. Namun untuk kasus pemancungan TKW Ruyati, hal ini tidak diindahkan oleh Pemerintah Arab Saudi.

Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Al Khayyat dipanggil Kemlu membahas pemancungan TKI di Arab Saudi, Ruyati binti Satubi. Usai keluar dari Kemlu, Dubes Arab Saudi itu enggan berkomentar mengenai pertemuan dengan pejabat Kemlu.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa mengatakan Malaysia menjadi negara sebaran terbanyak WNI yang terancam hukuman mati. Kasus narkoba menjadi alasan banyaknya WNI yang mendekam di penjara negeri Jiran.

Setelah dihukum pancung, jenazah Ruyati telah dimakamkan di Makkah. Menurut Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat, Ruyati dimakamkan di tempat yang sangat layak, yakni di sebelah makam istri Nabi Muhammad SAW, Siti Khadijah.

DPR ingin membantu pemulangan jenazah Ruyati, TKI yang dihukum mati atas kasus pembunuhan di Arab Saudi. Ketua DPR Marzuki Alie akan menghubungi ketua parlemen Arab Saudi untuk membantu pemulangan jenazah Ruyati.

Komisi I DPR menyetujui pembayaran uang tebusan untuk Darsem binti Dawud, TKI yang membunuh majikannya karena hendak diperkosa. Pembayaran diyat itu diambilkan dari pos anggaran Kemenlu dan diserahkan sebelum 7 Juli 2011.

23 WNI yang mayoritas pekerja rumah tangga (PRT) migran terancam hukuman mati di Saudi Arabia. Pemerintah RI diwanti-wanti agar tidak kecolongan agar kasus Ruyati tak lagi terulang.

Kementerian Luar Negeri rencananya akan membentuk tim terpadu untuk membahas permasalahan yang dihadapi para WNI di luar negeri. Tim ini terdiri dari pemerintah, masyarakat sipil, penegak hukum, dan DPR.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menuturkan ada 303 WNI yang terancam hukuman mati di sejumlah negara. Jumlah kasus itu didata sejak tahun 1999 hingga 2011.